Wednesday, February 28, 2007

New Day 21

To be honest, I was feeling so awkward facing this day coming.
Because today is my very first birthday that I would spend with no one around.
That’s my first thought.

But then actually that is not what happened.
In the contrary I’m having a very nice birthday and surprised day this year!

Smiles hesitate to off from me.
Loves come irresistible.
Cares flow abundantly.

Lots of wishing is made.
Lots of hope is prepared.

Faith that gradually strengthen
Hope that strongly renewed
Love that irresistibly to accept

Monday, February 26, 2007

New Day 20

LUKAS 10:38-42

FAKTA:

Who:
- Yesus dan murid-muridNya
- Marta
- Maria (saudara perempuan Marta)

Where:
- Di sebuah kampung (Bethania, Yohanes 11:1)

When:
- Yesus dan murid-muridNya dalam perjalanan

What:
- Yesus dan murid-muridNya diterima di rumah Marta
- Maria, saudara perempuan Marta duduk dekat kaki Tuhan Yesus, terus mendengarkan perkataan Yesus
- Marta sibuk sekali melayani, tidak hanya melayani seorang tamu saja, tapi Yesus dan murid-muridNya (total + 13 orang pria dewasa)
- Marta mengungkapkan keluhannya kepada Yesus
- Yesus menjawab, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saya yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” (ayat 41-42)

How:
- Yesus dan murid-muridNya dalam perjalanan
- Marta menyediakan rumahnya sebagai tempat persinggahan
- Marta melayani para tamunya
- Maria, di mata Marta seharusnya membantunya melayani para tamu
- Kenyataannya, Maria malah duduk di dekat kaki Yesus
- Marta merasa capek karena sibuk seorang diri tanpa ada yang membantu
- Marta mengeluh kepada Yesus
- Marta meminta Yesus menyuruh Maria untuk membantunya
- Yesus tidak melakukan apa yang Marta minta, malahan mengajarkan satu hal kepada Marta


RENUNGAN:
(berdasarkan imajinasi Rika yang dianugerahkan oleh Roh Kudus ^^)


Bayangkan, saat itu betapa gembiranya Marta dan Maria saat Yesus menyempatkan diriNya untuk berkunjung ke rumah Marta dan Maria.

Bagimana sahabat kakak laki-laki mereka, Yesus yang begitu memberikan inspirasi dalam hidup mereka datang ke rumah mereka.

Sambutan yang bagaimana yang mereka berikan kira-kira.

Maka dibuat sibuklah Marta dalam mempersiapkan banyak hal.
Program-program pelayanan yang disusun.
Daftar hal-hal yang harus dikerjakan ditulis.
Banyak sekali yang harus dilakukan untuk melayani Tamu Agung ini!
Harus berbagi tugas nih!

Namun, dengan siapa???
Mana Maria? Saudara perempuanku yang harusnya bersama-sama dengan aku menyiapkan pelayanan terbaik buat Yesus, Tamu Agung ini?

Tampaklah Maria berada di dekat kaki Yesus.
Duduk diam saja, mendengarkan perkataan Yesus.

Saat itu Marta mulai bersungut-sungut.
Ke mana sukacita yang ada tadi pada saat Yesus tiba?
Kegembiraan karena kunjungan seorang sahabat tertutup oleh kelelahan dan kesibukan ‘program pelayanan’ yang dirancangnya.
Keinginan untuk memberikan pelayanan terbaik dan menyenangkan Sang Tamu Agung dengan perlahan terkikis.

Kesibukan yang sangat “… sedang Marta sibuk sekali melayani.”
Membuat emosi Marta tak terkendali dengan baik.
Tujuan awal pelayanan mulai tertutup dengan emosi yang timbul.
Ungkapan syukur yang tertunda. Apakah dengan perasaan seperti ini, Marta dapat mengucap syukur dengan tulus?

Marta dalam kesibukannya melihat Maria yang duduk di dekat kaki Yesus.
Bukannya membantu malahan duduk-duduk saja.
Ada kecemburuan di sana.

Marta merasa bekerja sendiri.

Marta mengeluh kepada Yesus.
Bukan kepada murid-murid.
Bukan pula menegur langsung kepada Maria.

Mungkin, apabila kepada murid-murid, Marta tidak akan mendapatkan nasihat bijak Yesus.
Mungkin, apabila kepada Maria, Marta mungkin akan meledak marah di depan semua tamu nya.

Tampaknya Marta mengadu kepada tempat yang tepat. Benarkah?

Tujuan awal Marta melayani mulai tertutup kecemburuan dan kekecewaan.
Harapan terhadap saudara perempuan yang mau membantunya hilang.
Pelayanan yang dilakukannya menjadi tanpa sukacita.
Kesibukannya menjadi dua kali lebih melelahkan.
Bukan lagi mengingat siapa yang dilayani tetapi malah memikirkan bagaimana caranya supaya dia dapat menegur Maria.
Hati yang melayani berubah menjadi hati yang cemburu.

Harga diri, keegoisan, merasa dirinya lebih hebat, merasa paling benar, sombong.

Akhirnya Marta menyampaikan keluhannya kepada Yesus.

Tetapi, apa kata Yesus?

Yesus tidak menegur Maria, malah memuji Maria.

Astaga! Marta pasti ternganga saat mendengar jawaban yang Yesus berikan.
Heran! Ada orang mengeluh tapi malah mendapat teguran, bahkan orang yang dikeluhin malah dipuji justru karena hal yang membuat kita kecewa.

Astaga sekali lagi!

Sekali lagi Marta merasa kekecewaan.
Namun setelah direnungkan lagi…

Apa yang Maria lakukan adalah yang terbaik.
Seperti yang Yesus katakan, “… Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”

Yang Marta lakukan merugikan dirinya sendiri. Marta merasakan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dia rasakan. Kekuatiran yang berlebihan. Menciptakan kesusahan diri. Padahal sebenarnya yang perlu dilakukan Marta hanyalah terus mendengarkan perkataan Yesus, seperti yang Maria lakukan.

Apakah kita perbuat saat teman kita datang ke rumah kita?
Teman kita yang sudah sekian lama tak bertemu? Teman dekat kita.

Apakah kita langsung menganggap bahwa dia ingin kita layani dengan berbagai macam hidangan?
Ataukah kita akan menanyakan terlebih dahulu apa yang menjadi keinginannya? Maksud kedatangannya?
Jangan-jangan ada keperluan yang lebih mendesak…
Jangan-jangan kita malah membuang-buang waktu untuk mempersiapkan hidangan untuknya padahal sesungguhnya teman kita ini lebih membutuhkan kehadiran kita di sisinya?

Kenangan berada di dekat kaki Yesus dan mendengarkan perkataanNya merupakan bagian terbaik yang telah Maria pilih.

Marta tidak menyadarinya.
Maria sebenarnya sudah menjalankan perannya sebagai tuan rumah yang baik.
Maria menemani tamu yang hadir di rumahnya.
Namun Marta tidak menganggap yang Maria lakukan adalah sesuatu yang berarti.

Tidak sesuai dengan harapan.

Segala macam kesibukan yang ada di depan mata sudah menutup semuanya.
Marta tidak mau tahu kondisi Maria. Mau Marta adalah Maria membantu dia.
Marta tidak peduli terhadap kebutuhan Maria.

Mungkin saja Maria sedang membutuhkan waktu bersama dengan Tuhannya.
Maria rindu untuk berada dekat dengan Tuhannya.
Maria lebih peka terhadap kebutuhan Tuhannya yang juga rindu untuk ngobrol dengannya.
Dan akhirnya di sanalah Maria berada.

Maria terus mendengarkan perkataan Yesus.

Inilah yang menjadi bagian terbaik.

Terus mendengarkan.

Senantiasa mendengarkan perkataan Tuhan.
Mendengarkan perkataan saja belum cukup.
Duduk dekat kaki Tuhan.
Selalu memposisikan lebih rendah dari Tuhan.
Menomor satukan Tuhan.

Bukan hal yang mudah.
Butuh kerendahan hati.

Seorang tuan rumah duduk di dekat kaki tamunya?
Bukan sebuah tindakan yang mudah dilakukan, bukan?

Namun bila kembali mengingat bahwa tamu yang berkunjung ke rumah kita adalah tamu yang menganugerahkan kepada kita rumah yang kita tempati?

Sangat masuk akal, ya?

Masuk akal bila Marta menjadi sangat sibuk.
Masuk akal bila Maria duduk di dekat kaki Yesus.

Maukah kita menjalankan peran kita sesuai dengan yang Yesus mau?

Kita yang sudah diberi anugerah kepastian tempat tinggal bersama dengan Bapa di surga yang Yesus sediakan.

"Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu." (Yohanes 14:2)

Peran seperti apakah yang Yesus kehendaki untuk kita lakukan?

Ingatlah Marta:
Begitu bersukacita menyambut rombongan Yesus dan murid-muridNya.
Hatinya penuh dengan rasa syukur sehingga Marta bergegas menyiapkan pelayanannya yang terbaik.

Ingatlah Maria:
Begitu rindunya pada kehadiran Yesus.
Tidak peduli bahwa dia adalah tuan rumahnya, malahan Maria duduk di dekat kaki Yesus, lebih rendah daripada tamunya.

Ingatlah Yesus:
Dalam segala kesibukannya Yesus tetap menanggapi dan peduli terhadap perasaan Marta. Yesus tidak menghardik Marta yang tiba-tiba menyela perbincanganNya dengan Maria. Yesus dengan sabar memberikan penjelasan kepada Marta.


Bawalah segala keluhmu kepada Yesus.
Mungkin jawab Yesus tidak selalu membuat kita merasa nyaman, namun jawab Yesus pasti akan membawa kita kepada hidup yang lebih baik, menjadi makin serupa dengan Dia.

Dengarkan perkataanNya senantiasa.
Membaca dan merenungkan firmanNya setiap waktu.
Tetaplah berdoa memohon rasa lapar dan haus akan firmanNya.

Berada dekat di kakiNya.
Menomorsatukan Tuhan dalam segala hal.
Belajar untuk rendah hati.
Saling mendahului dalam mengasihi sesama, terutama kepada rekan satu tim pelayanan.

Saturday, February 17, 2007

New Day 19

Hari ini hari kedua Freindster ngga bisa dibuka ni. Ngga jelas ngapa tuh. Tapi kayake yang ngga bisa ngebuka ngga cuman aku. Buktinya? Ngga ada email dari friendster yang kasi kabar kalo ada update dari temen2 ^^ It's not a big deal, lah ya.

Barusan baca email dari my cousin dear: Fei ^^ hehehe.
Dah lumayan lama ngga dapet email dari dia.
Isinya? A very comforting n couraging words I need most in :p
Thank you so much cousin dear.

Hari ini ada sedih ada seneng ^^
Susah nya tadi pagi sempet ngeliat reportase pagi di Trans TV.
Ngeliat berita tentang pasar operasi beras (lupa judule bener gitu apa ngga :p).
Bukan masalah jualan berasnya yang mbuat sedih.
Salah satu scene yang diliatin di sana tuh ada perempuan-perempuan yang lanjut usia (kira-kira 70-80 tahun) gitu yang mbawa sapu lidi dan pengki.
Trus mereka mengais-ngais beras yang terecer setelah acara jualan beras itu.
Pas ngeliat kayak gitu ngerasa tragis banget gitu deh.
Aku yang dalam kondisi ngga kayak mereka sering banget ngeluh.
Sering ngerasa males makan juga.
Padahal bagi orang-orang seperti mereka, makan adalah sebuah moment yang langka dan berharga. Musti belajar buat bersyukur lebih lagi.

Nah, sekarang ketambahan ada sebel deh :( barusan dapet sms ga enak.
Hehehe. Mbuat ilang deh mood nulis. Hahaha.
Udah deh. Sambung besok aja.


Kadang perasaan sendiri itu masih aja muncul
Perasaan diabaikan
Tuntutan dan tuntutan
Harapan demi harapan
Walaupun tak terkatakan
Meski tak tersampaikan

Tetep aja kekecewaan yang mengakhiri semuanya
Keep on holding on to His promises, girl!

Wednesday, February 14, 2007

New Day 18

Today is Valentine Day!

Happy Valentine Day, you all! ^^
Let our expressions of God’s love flows though our life
Express the love of God now and forever!
Jesus loves you always and me too, dear readers ^^

Hari ini satu project boleh di acc klien.
Wah cukup lega. Walau masih banyak rentetan rencana dan hal-hal yang kudu dikerjain tetep aja kalo ada 1 project yang udah acc pasti ngerasa lega. Hehehe. Jadi keinget yang pernah disharingin Ivana (di rapat pemuda dewasa apa doa malem yaa agak lupa dehh hehehe) tentang belajar untuk selalu mengawail hari dengan doa (yang kira2 kayak gini bunyie),

“Biarlah pekerjaanMu hari ini berjalan sesuai dengan kehendakMu saja, ya Tuhan.”

Sejak saat itu aku mulai belajar untuk berdoa kayak gitu. Thanks a lot ya, iv!
Those words are becoming a powerful prayer and teaching me how to surrender completely and giving me a passion to learn more ^^

Puji Tuhan buat segala kebaikanNya. Hari ini banyak kirim sms ke orang-orang. Benere ngga ada planning mau kirim2 sms sih… maue hemat. Eh tapi ternyata ngerasa ada dorongan buat nge sms temen2. Enggak tau berapa banyak yang aku sms, lupa hehehe. Ngga ngitung. Yang jelas report nya mbuat memory phone ku penuh hihihihi.

Trus dapet kado valentine yang unexpected. Hihihihi. Thank you very much ya, jul. Lagi ta dengerin terus ni lagu2 e. My fave song still The 3 R’s hahaha. Bener2 ndak mutu liriknya. Mbuh maksud kayak omonganku yaaaa hahahaha bener2 jadi de ja vu rasae. Ngga heran napa monica pas itu bilang pas dee liat curios george dee jadi inget aku hahahahaha ternyata bener2 sak soundtrack e pisan emang mirip mbe aku hahahaha.


THE 3 R’S

Three it’s a magic number
Yes it is, it’s a magic number
Because two times thee is six
And three times six is eighteen
And the eighteenth letter in the alphabet is R

We’ve got three R’s we’re going to talk about today
We’ve got to learn to
Reduce, Reuse, Recycle
Reduce, Reuse, Recycle
Reduce, Reuse, Recycle
Reduce, Reuse, Recycle

If you’re going to the market to buy some juice
You’ve got to bring your own bags and you learn to reduce your waste
Reduce, we’ve got to learn to reduce

And if your brother or your sister’s got some cool clothes
You could try them on before you buy some more of those
Reuse, we’ve got to learn to reuse

And if the first two R’s don’t work out
And if you’ve got to make some trash
Don’t throw it out
Recycle, we’ve got to learn to recycle

We’ve got to learn to
Reduce, Reuse, Recycle
Reduce, Reuse, Recycle
Reduce, Reuse, Recycle
Reduce, Reuse, Recycle

Because three it’s a magic number
Yes it is, it’s a magic number

3, 3, 3
3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36
33, 30, 27, 24, 21, 18, 15, 12, 9, 6, and
3, it’s a magic number

adapted by Jack Johnson from "Three is a Magic Number"
music written by B. Dorough
takeb from Sing-A-Longs and Lullabies for the film Curious George




Sehubungan dengan hari kasih sayang ini nih, kemaren di PD Pemuda Dewasa ngebahas tentang “Apakah Kasih Sejati itu?”

Thanks to Shelvy Pratiknyo and Yonathan Sigit yang udah menyediakan diri buat melayani sebagai pemimpin pujian dan pemain musik ^^
And very special thanks to Ibu Mercy Matakupan buat waktunya untuk menyediakan diri sebagai Pelayan Firman ^^ dan juga sharing yang boleh dibagikan selama perjalanan pulang kemaren. Setengah jam yang sangat menginspirasi dan menyegarkan pikiranku.

Di sesi ini kita bareng2 belajar tentang bedanya kasih dunia dan kasih sejati.
Dasar firman Tuhan diambil dari

Yohanes 13:34-35
“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”

Yohanes 15:19
“Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.”

Biarlah dunia tahu bahwa orang-orang yang menyebut dirinya Kristen adalah benar-benar merupakan representasi Tuhan di dunia, yaitu dengan membagikan cinta kasih.

Seperti apakah cinta kasih Tuhan itu? Dalam I Yohanes 4:10 dikatakan,

“Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.”

Jadi bukan kita yang mengasihi Allah. Biar bagaimana pun bentuk kasih kita, itu bukan sebuah contoh kasih yang sejati. Namun kasih yang sejati adalah kasih yang diteladankan Allah melalui karya yang diwujudnyatakan melalui Yesus Kristus.

Dunia:
- mengasihi yang menjadi miliknya, yang memenuhi standar-standar sesuai keinginanya, mementingkan muatan yang menempel kepadanya, bukan karena person being nya, cenderung mengasihi yang banyak memiliki persamaan dengan dirinya sendiri (missal: sama kedudukan posisi status sosialnya, sama suku, dll)

Yesus Kristus:
- mengasihi yang tidak layak, mengasihi yang berbeda, yang dijauhi masyarakat


Dunia:
- egois, mengasihi hanya karena memperoleh keuntungan darinya (bila sudah tidak berguna maka akan dibuangnya), menguras habis segala sesuatu yang bisa diambil darinya

Yesus Kristus:
- senantiasa memikirkan untuk memberi, memberi dan memberi tanpa syarat
- memberikan bagian yang terbaik, memberikan diriNya, pengorbanan
- ada keadilan dan didikan, berani menegur sekalipun dengan resiko dibenci atau ditinggalkan


Jadi, kasih seperti apakah yang selama ini udah aku berikan?
Jujur, lebih banyak kasih dunia. Kasih yang egois. Yang kekanak-kanakan.
Semaunya gue hehehe.

Feel so sorry about that. For hurting lots of people because of what I’ve done that can’t tell as a good God’s representation. What a bad thing.

Keep on begging for God’s mercy and guidance.
Asking for He’s giving me a meek and mild heart.

God have mercy on me.

Sunday, February 11, 2007

New Day 17

Hari ini hari Minggu. Hari ini satu kali lagi kesempatan buat pelayanan jadi pemandu pujian di kebaktian Minggu. Grogi minta ampun. Tadi pagi bangun udah telat!! Jam 7 baru bangun gara2 semalem bobok jam 1 lebih kayaknya, ngga isa bobok ^^ trus jaga pendaftaran EE (Evangelism Explosion) abisnya temen2 satu tim yang laen belum pada nongol semua tuh. Pada ke mana woii!! Ada beberapa orang yang ndaftar. Nulis2 kwitansi n terima uang banyak tuh hahaha. Akhire pemusike ngga sabar n manggil aku ngajak latian. Ada 1 lagu yang belum sering dinyanyiin so kudu ngajarin jemaat! Wahaiiii!!! Udah ngga pernah nyanyi di depan jemaat iki sekarang ngajari nyanyi!!! Gilaaaa!!! Jantung iki rasae berdentam-dentam! Hahaha esktrim yaaa. Tapi sungguan deh. Grogi mana tahan. Haruse ada Ivana yang bantuin nyanyiii tapi aku telp pagi jam setengah sembilan lebih Ivana baru bangun. Haiyaaaaa... kayake aku bakalan dewean dehhh ngajari nyanyiiiii hiiiyyy... akhire sampe jam 9 kurang 10 Ivana juga belum nongol sementara tic... toc... tic... toc... udah deh akire dengan keberanian ngga tau dari mana yang jelas sepanjang ngajari nyanyi tuh aku ngga ngelepasin mata dari buku n komputer operator LCD (entah itu operatornya juga ngga dateng). So pas itu aku megang mic, megang buku nyanyian sekaligus klik klik itu komputerrr!!! Yah mungkin dengan gitu grogi ku jadi ngga seberapa keliatan kali yaaa... hahaha tapi yang jelas tetep gemeterannn hahahaha.... tangan n kaki sampe adem kabehhh... perut mulesss hahaha (jadi inget momod hahahaa nek grogi pengen mules sikkk ya ndak, mbel???!) tapi thank God lagu sing ta nyanyiin kayaknya cukup 'mbentuk' soale bait yang kedua jemaat udah lumayan isa ngikutin dengan baek. Fiuhhh... thank God! Coba kalo ngga brani ya aku ngga jadi ngajarin hihihi... tapi ngajarin jemaat itu udah jadi bagian dari tanggung jawab pemandu apalagi pas kemaren gladi bersih nya diingetin lagi ama Pak Hadi hahaha... jadi ya tak dapat mengelak lagi dooong lagian mosok ya jemaat ndak diajari ^^

That's all tentang teknis kebaktian tadi. Abis kebaktian jaga pendaftaran lagi. Wah banyak yang daftar deh. Sejauh ini udah 21 orang yang daftar. Ada kemungkinan nambah lagi 1 orang. Besok mau kasi kabar ^^ Diana yang udah balekkkk akhirnyaaaa setelah sekian lama hehehe. Sadly tadi ngga sempet ngobrol2 banyak, gara2 kudu jaga pendaftarann abis gitu bareng Edwin n Triton coba ngatur posisi meja n kursi buat EE. Ternyata Tuhan udah bener2 campur tangan dengan pergumulan tim tentang tempat. Sebelumnya kita udah punya pemikiran kalo mau pake ruangan di lantai 2. Tapi itu berarti kudu tiap kali pertemuan angkut2 kursi n meja (yang berat and banyak) ke lantai dua. Bayangin! 14 kali pertemuan dah cukup mbuat temen2 satu tim pucet tuh mukae pas ada option kayak gitu hihihi. Tapi Tuhan baek banget, tadi kita coba angkut 1 meja aja dah sampe ngos-ngosan! (benere cuman triton n edwin yang angkut2) aku cuman kasi semangat aja hahahaha. Lha kalo sampe angkut 8 meja mau kayak apa tuh modelane? Hahaha. Yah gitulah akire majelis bener2 'ngalah' n merelakan rapat di tempat laen sementara EE boleh pake Gedung Serba Guna yang ngga perlu kita sampe angkut2 meja kursi ke lantai 2. Horeee puji Tuhan! Rasae jadi 'padang' pas denger kabar kayak gituuu ^^ Dah trus pulang n anter titipan. Abis itu di rumah ae, liat tivi n baca buku ^^

Tadi meikel dateng n kita ngobrol2 tentang renov rumah. Yah akire terbentu pada masalah dana juga. Dari budget dana yang seharusnya kayaknya bakalan ada pembengkaan deh. Jadi kudu nyusun ulang prioritas renovasi. Cukup mumet deh. Tapi ya thank God setelah 2 jam omong2 udah keliatan mana2 yang kudu diselesaiin n dana yang diperkirain bakal bengkak ternyata ngga jadi, thank God! Tuhan udah bener2 baek ama kita berdua deh, dari ngga punya apa2 tapi rasae segala seuatu nya ada wae yang bantu n jadi wes punya sangat banyakkk hehehe. Yah, keep on praying for this project ya. Lots of work to do and thoughts that I have in my mind yang kadang benere pengen aku cerita ke orang tapi rasae akhir2 ini rasae wes ngga isa kayak dulu lagi :p

Apakah kalo udah idup berkeluarga bakalan kayak gitu ya? Jadi ngga isa ngobrol2 kayak dulu sebelum married? Jadi ada hal-hal yang ngga isa diceritain selain dengan pasangan?

Firman yang dikotbahkan tadi dari Injil Lukas 6:17-26
(pas baca blog Precious Moment e Monica jadi inget ^^)
temanya "Berakar di dalam Dia dan berbuah karena karunia Nya"
Dalam ayatnya yang kedua puluh Lukas mencatat perkataan Yesus:

"Berbahagialah, hai kamu yang miskin,
karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah."
Lukas 6:20

Di sini Pak Deddy (pelayan firman tadi) tanya:
Apakah ini berarti kita harus menjadi miskin dulu supaya bisa bahagia?
Miskin di sini bukan miskin dalam hal materi, namun lebih ke pengakuan kemiskinan bahwa kita sebegitu miskinnya sehingga membayar hutang pun tak mampu.

Hutang apakah yang kita miliki?
Kita memiliki hutang yang tak akan pernah kita sanggup bayar.
Hutang kepada Tuhan.

Di sini aku belajar bahwa di saat kita mengakui kemiskinan kita.
Menyadari kondisi kita yang sebenar-benarnya.
Tidak akan sanggup menyelesaikan hutang kita kepada Tuhan.
Maka itulah saat di mana kita mendapatkan kunci untuk memasuki Kerajaan Allah.

Untuk sadar dan mengakui kondisi kita itu bukan hal yang gampang.
Sering kali masih cuman sebatas ucapan saja.
Cuman sebatas pengetahuan saja.

Bahkan sering kali kita tidak sepenuhnya berserah kepada Tuhan.
Kita sering melupakan keberadaan Tuhan.

"Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya,
karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu."
Lukas 6:24

Engga ada yang salah dengan kekayaan itu sendiri. Yang salah adalah di saat kita merasa PUAS dengan kekayaan yang kita peroleh. Kita merasa bahagia dan dihibur dengan adanya kekayaan yang kita miliki. Ini merupakan salah satu indikasi melupakan Tuhan.

"Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan,
yang menaruh harapannya kepada Tuhan!"

Yeremia 17:7

Friday, February 09, 2007

New Day 16

Pelajaran minggu ini:

ASK FOR NO MORE
DO SOME MORE!!

Dalam minggu ini berulangkali kalimat inilah yang selalu terngiang dalam benakku.
Malam hari ini pun kembali kalimat ini muncul dalam pikiranku.
Beberapa waktu yang lalu aku belajar dari kisah Lazarus dan Yesus.

You may visit: (freshin up your memory)
http://rikaindriani.blogs.friendster.com/rikaindriani/2007/02/_jelang_kematia.html
and ngeliat New Day 13 di blogspot ini ^^

Teladan Yesus yang berikan benar-benar membuatku ditegur dan dikuatkan.
Sering kali aku ngerasa selalu meminta dan menuntut lebih dari orang lain.
Meminta dipahami dan dimengerti oleh orang2 di dekatku. Orang-orang terdekat.
Orang-orang yang aku anggap sudah memahami aku dan mengerti terhadap kebutuhanku.
Namun akhirnya? Kenyataannya mengecewakan.

Bukannya suatu perasaan yang lebih baek yang aku dapet malahan getting worst.
Yah, bener2 belajar di saat kita menaruh harap kepada manusia maka tidak ada suatu jaminan kepastian kita tak akan dikecewakan!
Di saat aku butuh motivasi dan support ternyata sebaliknya yang aku dapat.
Celaan dan perkataan yang cukup membuat pedih.

Malam ini aku kembali diingatkan pada KEPUASAN yang muncul di saat Allah berada di pihakku dalam Yesus Kristus. Semua ini sudah LEBIH dari CUKUP.
Di saat kelelahan dan tuntutan terus ada. Tekanan semakin besar.
Biarlah Tuhan terus mengajarkan dan membentuk aku untuk bisa senantiasa diPUASkan terhadap keberpihakkan Allah padaku ^^

Let me to do some more.
So I can humbly ask for no more.

May You guide me, Lord.

Saturday, February 03, 2007

New Day 15

These recent days on my office the shcedule was very tight.
Lots of things to do and to think.
Really feel so exhausted at the end of the day. My body is not well too these days. Unfortunately till now.
Perhaps it was part of my thought has been stressed and drove my body not well.

Today is a real production day. Felt like been so long that I've been doing these things. Round and round all over Surabaya. Doing the production things. Calling lots of people. Meeting so much people and at last at the end of the office hour, reminding myself to get more excitement of relaxing day so Julie and me decided to watch a dvd together.

After the stressed weeks and some friction I've caused, finally I've been spending some relaxing time with her, once more. Hehe. Thank God for this incredible opportunities.

Well, I'm so exhausted now.
Wanna brush my teeth and go to sleep.