dari album "Desire" Edward Chen
Kita hanya sebentar saja
Hidup di dunia ini
Pada saatnya harus kembali
Pada Pencipta
Bila waktu telah lewat
Hanya jadi sejarah
Bagaimanakah hasil akhir
Hidup kita di hadapanNya
Skarang waktunya
Kita hidup bagi Yesus
MengasihiNya melayaniNya
Bagi kemuliaanNya
Tak kan percuma
Smua yang kita buat bagi Yesus
Kelak kita terima
Mahkota kehidupan
Thursday, March 29, 2007
Mahkota Kehidupan
Sayap Semut
Barusan pulang dari pergi.
Haha. Ya mesti ya. Kalau pulang ya mesti dari pergi.
Orang itu emang aneh kalau kasi jawaban.
Itu berarti ada sesuatu hal yang tidak ingin diketahui orang lain.
Dia baru pergi dari suatu tempat yang menurutnya tidak perlu orang laen mengetahuinya.
Tadi pas antre di bank (salah satu hal yang cukup mbuat aku back to pitying myself ^^) ngeliatin semut semut yang berkeliaran di lantai.
Semut-semut itu jarang aku liat.
Jadi cukup menarik buat diobservasi.
Jumlah mereka tidak seberapa banyak.
Paling sekitar 3-5 ekor saja.
Tapi ukuran mereka yang besar dan warna mereka yang kontras dibandingkan dengan warna lantai yang terang. Hitam.
Bentuknya jarang aku liat pula.
Besar, hitam dan bersayap!
Herannya, kalau mereka bersayap mengapa mereka harus repot-repot merangkak2 di lantai?
Bukankah lebih mudah terbang daripada merangkak?
Bukankah resiko terinjak dan mati lebih kecil saat berada di udara?
Sayang sekali ndak ada orang yang isa ta tanyai.
Lebih sayang lagi aku ngga paham bahasa semut hihihi ^^
Coba kalau isa ^^ or coba ada orang yang isa ta tanyai, musti jadi be te deh hahaha (orang e sing ta tanyai, maksude hehe jadi kangen dehh :p)
Trus jadi mikir. Kenapa mereka (semut-semut itu) repot-repot merangkak?
Resikonya kan kematian.
Yah emang sih sekalipun terbang juga ngga menutup kemungkinan terhadap kematian yang menjemput.
Kenapa?
Menurut pemikiranku nih, (mungkin)
semut itu sedang mencari makan.
Kalau nggak merangkak mana bisa melihat dengan lebih teliti?
Kalau terbang terus mana bisa tahu kalau ada remah-remah makanan di lantai?
Yah gitulah.
Semut-semut itu kembali mengingatkanku pada kehidupan.
Hidup ini hanya sebentar saja.
Seperti semut, kita tak akan pernah tahu kapan saat kita kembali kepada Sang Pencipta.
Banyak hal yang bisa mengancam kita.
Resiko-resiko dalam setiap perjalanan yang kita tempuh tidaklah kecil.
Bila waktunya tiba siapkah kita?
Sudahkah kita seperti semut-semut itu tadi?
Teliti menelaah setiap celah di lantai untuk mencari makanan?
Membutuhkan dan menghargai setiap remah-remah yang tercecer?
Sudahkah kita mencari makanan rohani?
Menghargainya sekecil apapun itu?
Membutuhkannya seremeh apapun itu?
Seringkali saat mendengarkan pemberitaan firman yang sama,
aku ngerasa bosan. Sama dengan kebosanan terhadap menu makanan yang sama terus. Kembali lagi kebosanan yang membawa kepada kesombongan.
Namun biar bagaimana pun juga sekalipun makanan tersebut sudah seringkita makan, kita tetap membutuhkan supply makanan yang teratur (jika tidak ingin sakit).
Seringkali pula secara tidak sadar, menu makanan yang itu-itu terus ternyata memberikan manfaat yang besar. Yang kita tidak menyadarinya. Demikan pula halnya dengan makanan rohani. Firman Tuhan.
Kita boleh mendengarkan pemberitaan firman yang sama berulang-ulang.
Pernahkah berpikir?
Apa yang sebenarnya Tuhan ingin sampaikan dalam pemberitaan yang berulang-ulang ini?
Pernahkan memohon?
Supaya Roh Kudus menerangi dan melembutkan hati dan pikiran kita untuk bisa melihat kekayaan Firman Tuhan?
Selamat menikmati ^^
Tuesday, March 27, 2007
Aih aihhh...
Pak Lurah sakit pinggang
Jalannya bongkok bongkok
Hahaha
2 hari ini internet e rada2 heng.
Ngga tau kenapa.
Masalah di modemnya or server nya.
Uhm...
Barusan juga baru isa buka email dari Monex.
Dibilang ati2 jangan sampe kayak udang.
Hahaha. Lil bit too late deh.
Emang ngga semuae aku kerjain dewe lah.
Penjilidane aku kasi percetakan.
Isa jadi udang seminggu kalo semuae aku kerjain dw an.
Hahahaha. Mana ini diuber2 lagi. Cuman kerja total 6 hari tok.
Padahal kan ndak mungkin 24 jam. Walhasil ya gitu deh.
Hehehe. Yah ini badan wes mulai protes. Mata wes pedes banget.
Pengen bobo agak banyak tapi ya ngga isa pules.
Kebanyaken pikiran kali yah. *paragraf ini kayaknya yang mudeng cuman Monex deh*
Palagi hari ini kayake bakalan ketambahan satu lagi topik pikiran deh. Hehehe.
Lil bit breaking my heart sih. Tapi it's oke deh yaaa... (hope so ^^)
Wes ah. Ini barusan pulang dari pelatihan trus telp pipik jelasin bahan ujian besok jumat. Aduh... udah ujian lagiii. Hehehe. Ternyata cepet juga ya. Ngga kerasa udah hampir selesai pelatihan yang dulunya tampak panjangggg dan jauhhhh dari selesai hihihihi ^^
Ngantuk.
Ngantuk.
Gimana kabar pembaca setia sekalian?
Udah deh mau trying to sleep.
Besok lanjutin kerjaan sing sik akeh ^^
Wish me luck.
Sunday, March 25, 2007
Minggu Pra Paskah 5
Aku sudah cukup lama bergabung dalam kelompok ini.
Sekitar tiga tahun bersama dengan seorang pemimpin kelompok yang sangat aku kagumi.
Sangat aku segani.
Banyak hal yang sudah dilakukannya.
Dia tak segan-segan menolong yang sakit.
Menyembuhkan yang terluka.
Membela yang lemah.
Meluruskan hal-hal yang salah dengan penuh keberanian.
Hebat banget deh!
Belum lagi pengalaman-pengalaman ku bersamanya tidak terhitung banyaknya.
Sebagian besar membuat ku tercengang.
Sebagian lagi membuat ku takut.
Sebagian membuat ku tersadar.
Tergabung dalam kelompok ini sungguh sudah membuat ku mendapatkan banyak pengalaman yang berharga.
Kejadian-kejadian yang mustahil sekali pun saat bersamanya bisa terjadi.
Hal-hal yang tak pernah terpikirkan pun terwujud saat bersamanya.
Aku dulunya seorang nelayan.
Sehari-hari kerja mencari ikan buat hidup sehari-hari keluargaku.
Sampai akhirnya hari itu tiba.
Dia memanggilku dan mengajakku untuk bergabung bersamanya.
Hari-hari berikutnya sejak aku bergabung dengannya diisi dengan berbagai hal yang menakjubkan.
Ada satu hari aku dibuatnya berjalan di atas air.
Ada satu hari aku menyaksikan banyak pengajaran.
Ada satu hari aku makan bersama serombongan orang banyak 5000 orang laki-laki jumlahnya -dan masih ada sisa makanan!
Dan banyak hari-hari lainnya di mana aku melihat mukjizat demi mukjizat terjadi.
Namun dalam segala kesibukannya, dia tetap saja memiliki waktu untuk berdoa.
Memohon kekuatan dan disiapkan untuk menghadapi hari selanjutnya.
Itulah hebatnya dia.
Hari-hari menjelang akhirnya, perbuatan-perbuatannya makin ngga masuk akal (di awalnya -bahkan sampai akhir deh).
Dari ngadain perjamuan makan bersama (yang emang biasa kita lakuin bareng-bareng sih).
Trus pas perjamuan itu dia (pemimpin kelompok ini) mencuci kaki semua yang hadir.
Termasuk kakiku. Hiy, isa dibayangin kan kotornya kayak apa. Setelah seharian jalan di jalanan berdebu dan berbatu. Kuku itu sampe item item warnanya. Gitu satu per satu dicucinya.
Nubuatan-nubuatan disampaikan.
Hal-hal yang ngga enak diceritakan.
Kejadian-kejadian yang bakalan menimpanya dia sharingkan.
Waktu dengar penuturannya, aku mikir, bagaimana mungkin seorang yang begitu berkuasa melakukan berbagai macam mukjizat harus mengalami hal-hal yang dinubuatkan itu? Aneh. Sepertinya dalam nubuatan itu seperti orang lain saja.
Akh, kalau dia orang yang aku kagumi harus mati, aku pasti melakukan pembelaan yang besar-besaran, kalau perlu nyawaku jadi taruhannya. Aku mau mati demi membelanya. Aku menyampaikan tekadku kepadanya.
Namun jawabnya?
Dia berkata bahwa sebelum ayam berkokok aku akan menyangkalnya sebanyak tiga kali...
Akh... mana mungkin!
Kemudian aku diajaknya ke sebuah taman.
Dia berdoa di sana.
Aku dan teman-teman yang laen disurunya berjaga-jaga dan berdoa.
Namun karena terlalu lelah, kami pun tertidur.
Satu kali dia datang dan mendapati kami tertidur.
Dia membangunkanku. Menyuruh untuk berdoa dan berjaga-jaga.
Namun kantuk tak dapat ditahan.
Akhirnya aku pun tertidur lagi.
Sebenarnya aku berada bersama dengannya.
Menemani nya melewatkan malam panjang pergumulannya.
Yang entah aku tidak seberapa paham dengan yang digumulkannya.
Dia menyatakan perasaanya saat itu seperti mau mati.
Apakah dia sakit? Masuk angin? Flu berat?
Namun tampaknya tidak demikian.
Perasaan seperti mau mati biasanya dirasakan kalau badan sudah tak sanggup lagi menaham rasa sakit.
Atau bisa juga karena adanya ketakutan yang amat sangat.
Beban yang sangat berat menindih.
Tekanan dari semua pihak.
Tidak adanya orang yang memahami kita, malah makin menekan kita.
Mungkin itulah yang dia rasakan.
Seharusnya aku berdoa bersamanya.
Namun ternyata aku malah tertidur.
Akhirnya dia ditangkap dan menerima perlakuan seperti yang sudah dinubuatkan.
Aku yang tiba-tiba menjadi pengecut mengikutinya dari jauh.
Melihat semua proses penganiyaan yang diterimanya.
Sosok yang aku kagumi menerima perlakuan yang buruk.
Sosok yang penuh kuasa tidak berbuat apa-apa.
Sosok yang senantiasa membela yang benar dan lemah sekarang diam saja.
Tanpa perlawanan.
Menerima semua perlakuan buruk itu.
Mulailah orang yang berada di dekatku mempertanyakan siapa aku.
Otomatis aku nyatakan ketidakada hubungan ku dengan yang teraniaya.
Kalau ada apa-apa dengan aku?
Jangan-jangan nanti aku ditangkap pula.
Bagaimana dengan keluargaku?
Dia sendiri diam saja.
Apakah nantinya aku akan dibelanya?
Dia sendiri tak dapat membela diri.
Apakah nanti aku bisa dibebaskan?
Dia tidak melawan sama sekali.
Seorang wanita menghampiriku dan bertanya, "Bukankah kamu juga termasuk dalam salah satu kelompok orang yang selalu bersamanya?"
Wah, ini orang kok maksa!
Udah tadi dibilang nggak!
Ganti seorang yang laen lagi menyatakan bahwa aku benar2 selalu terlihat bersama dengan orang yang dianiaya itu!
Wah, gawat aku bener2 ketangkap basah nih!
Akhirnya aku bersumpah tidak mengenalnya.
Pada saat itulah aku mendengar kokok ayam.
"Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."
Merasa sebagai seorang pengkhianat.
Merasa sebagai orang yang tak dapat diandalkan.
Merasa sebagai seorang yang tak dapat dipercaya kata-katanya.
Menyangkal sahabatku sendiri.
Yang kukasihi. Yang sangat mengasihiku.
Aku ternyata sangat lemah.
Aku ternyata pengecut.
Aku ternyata tidak dapat bersama dengan sahabatku di saat dia membutuhkanku.
Aku tidur.
Aku lari.
Aku bersembunyi.
Dan yang paling buruk yang aku lakukan buat sahabatku...
Aku menyatakan tidak mengenalnya!!!!
Ooohhh di manakah keberanianku pada saat aku bilang mau mati demi dirinya?
Semuanya sia-sia!
Janji-janji yang terucap dan tak pernah tergenapi!
Andai ada lagi kesempatan yang diberikan kepadaku.
Namun apa yang dapat aku lakukan buat sahabatku yang sudah telanjur menjalani hukuman mati?
Penyesalan lah yang tersisa.
Namun aku harus melakukan sesuatu!
Sebagai ganti aku sudah menyakiti perasaan sahabatku.
Namun apa?
Masih adakah yang dapat aku lakukan?
(cerita ini berdasarkan sepenggal perjalanan hidup Simon Petrus dengan bahasa versi Rika ^^)
Saturday, March 24, 2007
Akhirnya...
Hari ini datang juga.
Saat-saat yang membuat aku cukup tegang dari 2-3 hari yang lalu. Hehehe.
Akhirnya tiba juga.
Saatnya buat mengucapkan kata-kata perpisahan.
Hiks. Jadi sedih lagi deh. Hehehe.
Ternyata lumayan parah juga ni sedihnya.
Tadi perjalanan pulang dari juanda awalnya sih emang udah sedih. Hehehe.
Trus lama-lama jadi tambah parah. Gara-gara nya tu lagu2 yang diputer di radio Bethany FM isa mellow semua deh. Nambah2i mellow nih. Hihihi. Benere ngga pengen nangis tapi akhirnya tau-tau lampu2 mobil di depan n lampu2 rumah n toko2 yang ada di pinggir jalan jadi kabur. Sinarnya jadi berpendar-pendar gitu. Hueee. Hehehe.
Wishing all the best
Trying to be strong
Trusting God's hands will take care each every one of us in a very good care
We've got our own mission
We must live our life
Carry on our own mission
God's put inside us
When the time has decided to
Let us go somewhere else
Then we should do
It always be a hard time for me
To be separated from love ones
Namun saat kita masih memiliki cinta yang ada di hati
Maka kata-kata perpisahan tak akan membuat sebuah perpisahan sungguh-sunggu terjadi
Perpisahan memang menyedihkan
Namun satu hal yang aku pelajari
Saat perpisahan tiba dan merasa kehilangan
Itulah saat di mana sebagian dari hati kita ikut pergi bersamanya
Dan setelah mengetahui hal itu, ketenangan dan penghiburan muncul
Karena aku percaya sebagian dari hati ku berada di tempat yang tepat
I do believe that part of my heart
Will be taken care very well
Memories and strengths
I've been recieved will be a legend continues (hihihi kayak Tapak Sakti hahaha)
Will be last longer
Through prayers and supports
Let's live our life
Carry on our own mission
in a very good care hands of God
who really loves us
and gives us precious moments to share
Take care, my dear friend and sister in Christ, Julie ^^
Luv u
Friday, March 23, 2007
Menjelang Angan
by Bobby (OW)
Pernah ku berpikir
Seluruh hidupku kan berakhir
Segala anganku
tak kan pernah dapat kumiliki
Namun semua kini berubah
Sejak diriMu hadir untukku
Kukatakan pada bintang
Suatu saat kan datang
Kan kujelang semua angan
yang kugantung di awan
Kadang ku sendiri
Merasa mampu pijakkan kaki
Hingga ku tersadar
Ku tak dapat hadapi sendiri
Kau hadir di saat badai
kan tenggelamkan hidupku
dan semua citaku
Thursday, March 22, 2007
Musim Sakit
Ngantuksss.
Semalem ngga sebrapa isa boboks.
Pulang dari rapat juga udah nyaris midnite.
Syukurlah ini badan ngga rewel.
Padahal kemaren seruangan banyak yang pada sakit.
Yohanes meriang, sampe hari ini kabarnya juga masih agak meriang.
Yonathan malah kemaren udah kayak zombie nya garfield. Matanya udah separo, merem melek tapi hebatnya masih setia ngikutin rapat ampe kelar. Salut, yo!
Penatua Guntur juga batuk-batuk melulu. Yah secara umum kemaren aku dikelilingi orang yang sakit, ohya Michael juga tenggorokannya ngga enak :p nah, aku duduk di antara mereka bertiga, Guntur di kiri, Yohanes di kanan, Michael di depan sebelah kanan. Wuah! I am surrounded by boys! Hahaha. Benere di awal rapat depanku Enike tapi terus Enike pulang soale ada ulangan Fisika ^^
Hari ini satu project udah hampir kelar. Tinggal satu kali lagi kirim email trus tunggu feedback deh. Kalo udah acc tinggal jalan. Dita, piye presentasimu? Jalan lancar? Thanks for stopping by and sending me a comment ^^
Sepanjang hari ini di kantor mulu sih. Sempet ngobrol via messenger ama Andri, Yohanes, Dita, Monex, Milka. Milka udah masuk kerja lagi. Udah sembuh ^^ Hari ini yang aku kirain bakalan sepi ternyata jadi rame juga. Hehehe. Banyak ketemu orang-orang yang ngga aku duga. Pagi2 tadi di jalan udah ketemuan ama Abed. Trus online ketemu bentar ma Monex. Lagi diburu-buru orang tu rupanya. Seharian ngga ngobrol akire hehe. Wes ok semua sekarang ya mon? Trus Andri sign in. Barengan ama Yohanes ternyata mereka berdua internet an di marvel. Hehehe. Akses internet cepat dengan suasana yang nyaman hihihi promosi dikit... di siwalankerto permai I (nomer e lupa, nek ndak salah C-18) hehehe. Buat pembaca setia yang tau n mau koreksi silakan ^^ hehe. Trus Nat juga online. Tumben tu anak pagi2 online. Nat juga lagi batuk pilek. Walah musim sungguan yah. Trus ada Irwan pula. Ujian thesis nya berjalan dengan baek. Well don, bro! Tapi sayangnya ujian hari esoknya ngga isa katanya. Udah ngerjain selama 3 jam tetep ngga nemu jawabannya (katanya ini). Puji Tuhan, Irwan ngga sampe sakit. Padahal udah 2 malem kurang bobok. Hebat. Padahal minggu kemarennya Irwan flu lumayan berat. Kayaknya emang waktu Tuhan selalu tepat dan tidak pernah meleset!
Udah gitu Dita muncul. Hihihi. Malem mau presentasi. Jadie lagi busy siapin ratusan slides (ehm.. bener ratusan apa ribuan ya, dit??) Ohya, inget2 tentang ujian-ujian n presentasi nih. Salah satu pembaca setia, Maudy Indriani besok Jumat at 01 p.m. - 05 p.m. (waktu setempat -Knoxville) bakalan ujian GRE (semacem TOEFL) sebagai prasyarat masuk kuliah S2. Bantuin doa ya. Si pembaca setia satu ini kapan hari ngaku kalo cukup grogi buat ngikutin ujian ini ^^
Udah terus menjelang sore ke rumah C Ling. Di sana ngobrol2 sampe jam 5 an lebih. Lumayan berat pergumulan yang diadepin tuh. All I can do just praying for her. Trus ke rumah, mandi. Trus ke greja. Ketemuan ama bapak pendeta tercinta ^^ ngomongin tentang Buku Kehidupan Jemaat 2006. Ternyata masih belum kelar juga. Padahal deadline makin mendekat. Ada beberapa laporan yang kurang lengkap rupanya, sampe Pak Hadi bela-bela in bongkar2 file2 yang lama2. Hebat! Saluuuttt, Pak Hadi ^^ di greja tungguin temen2 satu tim. Rencana awal mau rapat akhire batal n ganti jadi sharing n doa bareng. Yang hadir cuman sekretaris sie n aku. Ternyata dari acara ini aku baru tau kalo sekretaris satu ini ada pergumulan dalam hidup nya yang kalo buat aku cukup berat. So akhirnya kita doa bareng :) Keep on fighting, bro!
Dah, trus pulang n kelaperan ni sekarang. Mo makan. Hmm... kok momod ndak muncul ya? Biasae jam segini dah muncul. Hehehe.
Tambah deket hari H tambah grogi deh. Hehehe.
Keep on praying for me yah!
Thank you thank you.
Wednesday, March 07, 2007
Saat Kebosanan menjadi Kesombongan
Minggu ini aku belajar satu hal.
Rasa bosan bisa menjurus ke perasaan sombong.
Setelah mengikuti pelatihan Evangelism Explosion untuk pertemuan kelima kemaren.
Jujur bener2 pas ngikutin unit kedua nya sampe ngantuk banget. Ngga tau kenapa mungkin juga karena otak yang udah terlalu 'penuh' (which is akhir2 ini emang rasae udah fully loaded banget deh ^^ keep on praying for me, guys hehehe) atau mungkin juga karena pelajaran yang disampaikan serasa diulang-ulang.
Bosen gitu lo.
Tapi tadi pas mandi n ada waktu buat merenung bentar...
Jadi mikir, kalau kebosanan bisa merupakan indikasi kesombongan pula.
Aku ngerasa udah cukup tau tentang materi yang disampaikan.
Aku ngerasa udah cukup pinter perihal materi yang diulang2.
Padahal, kenyataannya? Tiap kali latihan juga masih belum lancar, belum bener2 menguasai materi yang ada dengan baek. Jujur emang ngga pernah belajar. Tiap kali pulang malem udah ngga sanggup belajar lagi. Parah banget deh! Udah terlalu cape. Pikiran rasae udah ngga isa diajak konsentrasi. Gawats!
Sekarang ditambahi problem kesombongan!
Hebat banget. Kebosanan yang awalnya aja aku nyadar kalo ternyata bisa menjadi hambatan, sekarang malah berlipat ganda. Ditambah pula rasa sombong. Duh duh duhhhh!!!
Pundak ini rasae sungguhan ngga isa lagi rileks.
Tegang terus. Tapi syukurlah kalo malem sik isa tidur lumayan lah. Walau ndak cukup lama buat pemulihan fisik yang cape tapi cukup berkualitas, ngga pernah ngimpi yang 'melelahkan' (dulu sering banget ngimpi 'melelahkan' kalo lagi banyak pikiran).
Yah, itulah yang menjadi pemikiran ku hari ini. Waspadai rasa bosan!
Skarang Ku Percaya
Cipt. Garry Jordan
Kekuatanku perisaiku
Kau tempat perlindunganku
Penghiburku pembelaku
Kekuatan dalam hidupku
Ku tak andalkan diri
Kupercaya firmanMu
Yesus Engkaulah penolongku
Pimpinlah jalanku
Hanya kepada-Mu O Yesusku
Kuserahkan smua beban hidupku
Karna kupercaya bersamaMu
Ku dipulihkanKu berkemnangan
Skarang kupercaya
Monday, March 05, 2007
Pra Paskah 2
Hmm... hari ini hari pertama di minggu ini. Hari Senin n udah diomeli klien dari pagi sampe siang. Hahaha. Sampe jadi BT seharian. Baddddd banget deh. Thank God Julie keeps her patient in facing me ^^ what a really patient and nice girl she is. Hehehe. Walo dia lagi nervous tuh preparing herself buat pengajaran malemnya. Hehehe. Tentang iman. Well tadi juga sharing2 tentang iman. Really do encouragment words and inspiring me, ijul! Thanks yaaa ^^
Let's do some more!!!
Keep on holding on to His promises!!!!!
Sharing dikit tentang kotbah Minggu Pra Paskah 2 kemaren yah.
Yang jadi pelayan firman nya Pak Setyahadi, gembala GKI Kutisari Indah tercinta ^^
Temanya "Batu Kelengahan" kayak yang aku share di FS blog tema Paskah tahun ini adalah "Batu yang Terguling". Di Minggu Pra Paskah 2 ini Pak Hadi kasi penjelasan tentang kesinambungan tema2 n topik2 yang bakalan dibahas bersama di tiap kebaktian Minggu. Hehehehe. Di Minggu2 Pra Paskah kita akan belajar gimana menghilangkan batu-batu dosa kita. Nah di Minggu Pra Paskah 2 kita belajar buat menghilangkan "batu kelengahan".
Bacaan I Yesaya 62:10-12
Mazmur tanggapan Mazmur 19:8-13
Bacaan II Efesus 5:14-19
Injil Matius 26:36-46
Matius mencatat kisah pergumulan Yesus di Taman Getsemani.
Sebelum pembacaan firman diputar potongan film (kalau ngga salah dari Passion of the Christ) pas adegan Yesus di Taman Getsemani. Walau gambar nya gelap banget n suara ngga jelas (pake bahasa Aram -kalo ngga salah hihihi) masih mbuat aku merinding n terharu hehehe :p baru pas ngeliat potongan adegan itu aku isa mengapresiasikan gimana pergumulan yang dialami Yesus di sana. Ngeri banget. Suara Yesus (entah ini efek dari film atau emang audio e yang jelek) isa gemeteran!
Bayangin aja, Pencipta alam semesta suara bergetar!
Suara yang memerintah sekarang memohon dengan sangat!
Kengerian dan tekanan yang amat sangat.
Tangan yang menjadikan gunung sekarang terlipat rapat dalam doa.
Nafas yang memberi hidup pada ciptaanNya yang paling sempurna kini terengah-engah.
Saat itu aku bener-bener merinding. Terharu.
Membayangkan perasaan Yesus.
Kembali Yesus dikecewakan oleh para muridNya.
Murid-murid pilihanNya.
Petrus dan kedua anak Zebedeus.
Mereka diminta untuk berjaga-jaga namun malah tertidur.
Lazim memang bila mereka tertidur, sebab mata mereka sudah berat (ayat 43).
Yang direnungkan dari sini:
Kadang bahkan seringkali kita menganggap remeh pada gejala-gejala yang kita anggap biasa.
Seringkali banyak guyonan yang bilang, "Kalau tidak bisa tidur baca saja Alkitab, pasti langsung terasa ngantuk."
Namun seringkali rasa kantuk yang datang pada saat yang tak tepat,
muncul di momen2 yang seharusnya menuntut kita tidak ngantuk,
akan sangat merugikan!
Bahkan bisa menjadi sebuah momen yang destruktif!
Yesus sebenarnya ingin para muridNya menyaksikan dan terlibat langsung dengan momen2 penting dalam hidup Yesus. Mengikuti dan terlibat dalam proses Yesus memberikan anugerah keselamatan dan pengampunan bagi seluruh manusia berdosa.
Namun ternyata......
Sayang sekali, murid-murdi malah tertidur.
Saat kita berhasil memperoleh sesuatu dengan usaha kita atau kita terlibat di dalam proses pencapaian sesuatu itu, maka kita akan sangat menghargai sesuatu itu.
Namun bila kita tidak terlibat, maka bisa jadi nilai sesuatu hal tersebut tidak akan bernilai terlalu tinggi atau bahkan kita tidak dapat menghargainya.
"Memandang biasa" pada suatu hal/kebiasaan yang buruk akan membuat kita makin tenggelam di dalam kelengahan.
Tetaplah buka mata lebar-lebar!
Perhatikan hal-hal yang Yesus lakukan!
Dengarkan baik-baik perkataan-perkataan Yesus!
... dan nikmatilah kejadian-kejadian ajaib penuh kasih yang Yesus perbuat!
Saturday, March 03, 2007
Lebih dari Nafasku
cipt. Yudi Hastono
Bapa, pegang tanganku
Aku rindu saat teduh bersama-Mu
Dekap aku dalam hangat naungan-Mu
Bawa hidupku pada-Mu
Masuk dalam altar-Mu yang kudus
Bapa, pegang tanganku
Aku rindu tinggal di dalam hati-Mu
Engkau terang yang membuatku melihat
Melihat jauh ke dalam kebnaran-Mu, Bapa
Lebih dari nafasku, Bapa
Kuperlukan kasih-Mu, Bapa
Berjalan di samping-Mu, Bapa
seumur hidupku
Lebih dari nafasku, Bapa
Kuperlukan kasih-Mu, Bapa
Peganglah tanganku ya, Bapa
untuk selamanya
New Day 22
Minggu kedua dari pelatihan EE akhirnya terlewati. Cukup banyak hal-hal yang mbuat deg deg an. Tapi yang jelas aku tau Tuhan selalu turut bekerja soale walau banyak hal yang tampaknya berjalan ndak mulus di mata ku dan berjalan di luar harapanku, ternyata aku masih dianugerahi konsentrasi dan sukacita. Walau aku cape, ngantuk tapi aku tetep isa ngikutin materi pelatihan yang disampaikan. Dan masih tetep semangat, salah satu yang ngasi kekuatan ya adanya acara doa bareng dengan partener doa ku yang jelas. Bener-bener isa saling ngedukung. Rasae emang banyak banget halangan n godaan buat ngga setia ngikutin pelatihan ini. Mulai dari Ivana yang 3 kali sakit ngikutin 4 pertemuan. Padahal sebelum sebelume Ivana jarang banget sakit. Aku dewe juga kadang ngerasa 'left behind' ama temen-temen tim yang laen. Yah untuk saat ini emang aku sik belum isa ngajak omong2 secara personal. All I can do for now is praying. Holding on to His promises ^^
Kerjaan minggu ini ngalamin cukup stuck n stressing. Hasil foto2 yang awal kurang memuaskan. Dari 11 pose yang ditawarin cuman 1 yang di acc klien. So kudu ngajuin konsep baru ke fotografer nya. Wes minta bantu doa si Kamis kameren pas doa syafaat bareng. Hehehe. Order2 baru yang laen belum muncul. Rasae pelan2 semua deh muncul nya. Gantian. Selesai 1 project, baru muncul 1 lagi yang baru. Yah cukup enjoy juga sih. Ndak sampe tumpang tindih n multi tasking mode turn in "ON" terus. Hehehe. Yah akhir2 ini mulai muncul beberapa orang yang kontak. Ada calon2 kerjaan nih. Well, keep on praying. Dalam minggu ini aku juga dikasi kesempatan belajar hal yang baru. Uhm benere ndak sepenuhnya baru sih. Blajar upload web dewe. Yang dulu pernah kepikiran: wah, nek upload web tuh kayake ribet n susah yaaa... apa aku isa ya suatu hari kayak gitu.... hehehe ternyata dalam minggu kemaren pertanyaan itu terjawab. Berkat support dari monex kapan hari ^^ thanks to her. And lots of thanks to Triton yang udah mau 'meriksa' penyakit dari web sing aku upload hihihi walo pas itu dee lagi mumet gara2 main storage kantor e sebesar 250 GB rusak! Gile tuh. Data segitu banyak ilang dalam sekejap. Dee sampe tekanan batin deh pas doa syafaat kemaren sharing gitu. Salut, ton! Di tengah2 kekalutanmu sik sempet meriksa n ngajarin aku hehehe. Thanks to for my cousin dear Fei yang juga dari sharing sharing nya juga ngedorong aku buat terus belajar hal-hal baru.
That's it for now. Mau belajar lagi nih. Waktunya blajarrr ^^