Saturday, September 12, 2009

Dunia Maya

Sebuah dunia yang tidak kasat mata. Di dalamnya kita bisa berjalan ke sana ke sini tanpa ada yang mengetahui sedang di mana kita berada, kecuali apabila kita mengumumkannya. Di sana kita bisa bertemu dengan banyak orang. Bisa berkoneksi dengan belahan dunia lain dalam hitungan detik. Dalam waktu yang bersamaan kita bisa mengakses beragam informasi. Klik sana dan klik sini, sambil berkomunikasi dengan teman-teman lewat messenger.

Di sini kita bilang begini, di sana kita bilang begitu. Bisa jadi, kita terjerumus dalam kepura-puraan; ketidakjujuran, bahkan kemunafikan. Siapa yang bisa tahu kebenaran yang sedang kita 'katakan' dalam dunia maya? -selain diri kita sendiri- Atau, siapa yang bisa mengenali diri kita yang sebenarnya? -selain diri kita sendiri.

Beberapa orang malah merasa lebih bisa terbuka di saat berada di dunia maya. Mereka bisa menceritakan segala sesuatunya di dalam dunia maya ini. Segala yang menjadi ganjalan bisa terluapkan dengan leluasa di sini. Terlepas dari keruwetan masalah yang masih juga ada setelah mereka mengungkapkan isi hatinya, yang penting rasa lega itu sudah terincip.

Ribuan informasi bisa kita terima dalam waktu singkat. Berita yang nggak jelas sumbernya. Informasi yang nggak penting. Fakta yang tidak dapat dipercaya. Walaupun ada juga yang informasinya bisa dipercaya. Namun, segala sesuatu yang kita dapatkan dari dunia ini hendaklah kita periksa dengan teliti dan sungguh-sungguh (terlebih dahulu) kebenarannya sebelum kita sampaikan/bagikan dengan orang lain.

Di dunia ini pula, kita bisa bertemu dengan orang-orang yang tidak pernah kita temui di dunia nyata. Bisa jadi kita berada di satu kota, namun tidak pernah bersua. Atau bisa juga kita pernah bertemu di suatu tempat, namun tidak pernah saling menyapa. Namun di dunia maya, kita bisa saling berceloteh dengan serunya. Tidak tertutup kemungkinan juga, di saat kita bertemu di dunia nyata kita bertegur sapa dengan ramah dan sopan, namun di saat bersua di dunia maya kita saling cakar dan serang dengan sengitnya.

Dua dunia yang sesungguhnya berada di satu dunia. Dua dunia yang bisa menyatukan namun kadang malah menimbulkan perpecahan. Semuanya kembali kepada bagaimana kita menyikapi dan mengambil tindakan terhadapnya. Niat seperti apakah yang kita miliki di saat kita mengakses dunia maya, misi seperti apakah yang kita emban, ke manakah kita akan membiarkan diri hanyut dalam arus maya ini, atau kontrol diri yang sempurna sudah kita miliki di saat jari kita mengarahkan mouse dan menekan tombol keyboard?

2 comments:

Ririn.Cen said...

(^^^) *bite bite bite*

rikaindriani said...

@Cen2:
hushyahhh!! jangan nyepam di sini!!!