Wednesday, January 07, 2009

The Anniversary & New Year Gift

Tulisan ini adalah detail kejadian yang aku alami sejak bulan Oktober 2008. Kalau banyak yang bertanya-tanya kenapa blog ini sempat non-aktif sekian lama, inilah sebabnya.

Selamat membaca, siapkan waktu yang cukup panjang dan kesabaran untuk menuntaskannya.

Rabu, 22 Oktober 2008.
Engga ada yang terlalu spesial dengan hari itu. Awalnya saja.
Kegiatan rutin hari Rabu berlangsung. Selesai jam studio dekave tiga, pulang ke rumah dengan badan yang mulai kerasa engga enak. Meriang dan sedikit demam. Ternyata, menstruasi hari pertama. Awalnya engga ada rasa curiga sama sekali. Tapi kok sepanjang hari sampe malem lama2 keadaan tambah parah. Badan tambah lemes. Akhirnya ijin ke ketua KPR engga bisa dateng rapat rutin KPR hari Rabu. Bobok pun dilanjutkan. Besoknya keadaan sudah membaik. Kembali beraktivitas seperti biasa. Studio dekave lima dan tiga selesai dengan baik. Terus berlanjut sampe seminggu. Pendarahan belum berhenti. Mengingat banyaknya kegiatan ditambah peningkatan tekanan yang makin besar (sehubungan dengan kegiatan yang sedang aku koordinir) -buat yang teliti membaca posting2 sebelum ini mungkin bisa mengkaitkan kejadian-kejadiannya- aku ngira ini cuman karena kecapean. Maka engga berasa curiga, ternyata pendarahan terus berlanjut sampe dengan dua minggu! Akhirnya Meikel & aku mutusin buat ke dokter. Keluarga-keluarga dekat dihubungi dan merek juga menganjurkan untuk segera ke dokter kandungan.

Senin, 10 Nopember 2008.
Malamnya kita ke dokter kandungan. Lumayan was-was karena engga tau apa aja yang musti ditanyain. Setelah nunggu sekian lama, akhirnya dipanggil juga. Setelah kita cerita apa yang sudah aku alamin, dokter bilang mau diUSG. Maka diUSG lah aku. Dari hasil USG diketahui ada sebuah kista dengan ukuran 2.93 cm di ovarium kanan. Diagnosa dokter, aku dibilang mengalami gangguan hormonal. Dikasi obat dan mulailah kegiatan dibatasi (sayangnya karena tuntutan kegiatan yang numpuk, aku agak kesulitan buat ngebatasinya -udah telanjur janji). Satu minggu berlalu dan kondisiku belum ada tanda-tanda sembuh atau membaik.

Senin, 17 Nopember 2008.
Balek ke dokter karena kondisiku belum juga normal. Masih pendarahan, apalagi kalau kecapean, kondisiku jadi agak parah. Tapi engga sampe pingsan. Syukurlah! Kegiatan yang menuntut banyak konsentrasi sudah selesai, jadi beban pikiran itu sedikit terkurangi. Secara garis besar, acara yang aku koordinir berjalan -seturut dengan pertolongan dan perijinan Tuhan- dengan baik. Thank God! Dan aku bisa bertahan juga hingga akhir acara -mengingat sepanjang acara butuh konsentrasi dan riwa-riwi sana-sini (sementara pendarahan mulai mempengaruhi daya konsentrasi dan kekuatan fisik)- dan thanks a lot buat seluruh temen2 yang sudah berinisiatif membantu dan melakukan perannya dengan sangat baik.

Di tempat dokter dites kehamilan. Hasilnya positif. Tapi hasil USG menyatakan tidak ada janin di dalam kandungan. Dikhawatirkan hamil di luar kandungan. Bila benar demikian yang terjadi, dan bila dibiarkan janin itu tumbuh, bisa berakibat fatal. Shock dan pendarahan hebat bakal dialami si ibu. Berhubung dokter masih belum yakin seratus persen, setelah mengalami keadaanku yang masih cukup segar bugar (engga pucat pasi dan lemes) maka timbul ada sedikit keraguan. Dokter menganjurkan untuk memastikan hasil tes nya dengan tes darah. Dari tes darah bisa dilihat kadar kehamilannya sampai dengan usia berapa. Dokter mendesak untuk tes darah itu segera dilakukan dan besok malam sudah kembali menemui beliau dengan hasil tes nya. Selama menunggu, dokter mewanti-wanti untuk siaga. Nomer hape dokter diberikan. Apabila terjadi suatu hal, aku mengalami pendarahan HARUS SEGERA masuk ke UGD dan beliau dihubungi, beliau janji untuk segera datang begitu dihubungi.

Selasa, 18 Nopember 2008.
Paginya ke laboratorium, ambil nomor antrian, ke teller (kayak di bank wae), kasi surat rujukan dari dokter, dicatet ordernya, antri, lengan kanan dicoblos jarum, melihat darahku mengalir berpindah dari lengan menuju ke tabung laborat. Pulang ke rumah, disuruh Meikel bobok aja terusss. Hahaha. Akhirnya emang sehari itu bobokan terus, disambi nonton dvd, thanks to Triton yang udah kasi banyak filem2 baru.
Malemnya kunjungan ke dokter. Hasil tes darah menyatakan (memang) hamil. Namun kadarnya masih sangat kecil. Bila usia kandungan 4-5 minggu kadar per ml nya adalah 7.400, hasil test darahku cuman 186.5 Dokter menganjurkan untuk test darah tiga hari kemudian. Untuk mengecek adakah pertumbuhan. Saat USG (lagi) ditemukan satu lagi kista yang ukurannya 3.67cm dan (yang pertama) 4.53cm. Keduanya di ovarium kanan. Dinding rahim juga mengalami penebalan.

Jumat, 21 Nopember 2008.
Test darah lagi. Ganti lengan kiri yang ditusuk berhubung lengan kanan masih biru kehijauan karena lebam ditusuk hari Selasa kemarinnya. Malemnya ke dokter lagi, dengan hasil test darah. Dokter bilang kadarnya menurun (159.4). Jadi, tidak ada pertumbuhan dan yang pastinya tidak ada kehidupan. Saat menyatakan itu, dokter tampak lega (entah ini karena perasaanku atau emang bener gitu) jadi aku tidak mengalami hamil di luar kandungan. Karena bila hamil di luar kandungan, maka operasi tidak menjadi pilihan tetapi keharusan. Dokter bilang, tidak perlu dilakukan tindakan apapun, ditunggu saja, nanti semuanya akan luruh bersama dengan darah menstruasi. Ditunggu saja, daripada dilakukan operasi, padahal sebenarnya tidak perlu. Untuk memastikan lagi, minggu depannya aku disuruh test darah lagi.

Jumat, 28 Nopember 2008.
Test darah yang ketiga. Kali ini dianter koko. Meikel Kamis, 27 Nopember 2008 nya pulang malem dari Sampang-Madura. Hasilnya tetep Meikel yang ambil (seperti yang sebelum-sebelumnya). Malemnya kunjungan ke dokter. Dari hasil tes darah kadarnya memang semakin menurun dan dokter menyatakan kalau itu nantinya akan terus turun dan hilang dengan sendirinya. Bisa diserap tubuh, bisa keluar bersamaan dengan darah menstruasi. Jadi tidak perlu test darah lagi, daripada buang-buang uang. Dokter sudah bisa memastikan. Hasil tes darahnya 71.9

Selasa, 9 Desember 2008.
Masih ada pendarahan sedikit. Kunjungan ke dokter lagi. Di USG lagi. Kista masih ada dua. Dinding rahim masih agak tebal, namun tidak sampai 7mm. Pendarahan yang terjadi masih normal dan tidak mengganggu. Dokter menyatakan untuk menunggu (lagi) -buat pihak keluarga yang menunggu dan menunggu terus akhirnya merasakan ketidakbetahan- Dokter bilang kalau memang sudah engga betah nunggu bisa dikuret, supaya bersih langsung, tapi berhubung Meikel & aku belum pernah punya keturunan, dokter agak ragu untuk melakukan kuret, karena kuret bisa menyebabkan luka pada dinding rahim (yang tidak tersembuhkan) dan mengakibatkan susah punya keturunan. -buat Meikel dan aku, kami sepakat untuk menunggu lagi (dan keluarga emang masrahin keputusan untuk kami berdua yang ambil)- Dikasi obat pengendali hormon (sing regone larang) bila obat ini habis maka akan terjadi menstruasi. Jika menstruasi berlangsung dalam jangka waktu normal (tidak lebih dari 7 hari sudah bersih) maka kondisiku sudah bisa dipastikan kembali ke normal.

Akhirnya masa penantian kujalani lagi. Sepanjang masa menunggu itu, minum obat tiap hari, ditambah vitamin penambah darah, makan, tidur, istirahat, maen game, nonton dvd, baca buku, sangat membatasi kegiatan (rapat yang bisa tidak kuhadiri semuanya aku tinggal -lumayan kangen juga sama temen2). Akibat dari kegiatan yang 'mbabi' itu berat badan naek jadi 60 kg! Hahahaha. Saat penantian itu pendarahan sudah berhenti.

Perencanaan mau pulang ke Semarang jadi agak ngambang. Rencana tanggal 24 ke Batu, tanggal 26 balek Surabaya, tanggal 28 berangkat ke Semarang. Mau beli tiket kok masih ragu2 dengan kondisi kesehatan. Ya kalau baek2 aja. Ya kalau semuanya berjalan sesuai dengan prediksi dokter. Gimana kalau engga? Keraguan itu menggantung terus hingga tanggal 23 malem. Setelah telepon Cik Ing-Ing (yang subuh 24nya bakal berangkat dari Jakarta ke Semarang) akhirnya aku cek jadwal kereta api Surabaya-Semarang. Telepon stasiun menanyakan apakah masih ada tiket untuk tangal 28 nya. Syukurlah masih ada! Akhirnya tanggal 24 nya sebelum berangkat ke Batu, kita beli tiket dulu (masih inget posting Jempol ya?).

Dalam perjalanan ke Batu, ternyata sore itu menjadi sore menstruasi pertama. Setibanya di Batu, badan jadi tambah lemes. Perut kian mencengkeram. Sakit kepala makin menjadi. Akhirnya ijin untuk engga ikut ke perayaan Natal di GKI Batu ke suami. Pengen bobok aja di rumah. Setelah mandi dan dimanjain suami: disiapin air anget buat mandi, diambilin sandal jepit supaya kaki engga kedinginan, diambilin kompres aer anget buat perut, disiapin makan malem, diambilin air minum, diambilin minyak kayu putih, apapun yang biasa aku butuhin kalo lagi sakit n kademen. Huehehehe. Enaknya dimanja.

Singkat cerita, sebelum berangkat ke Semarang, pendarahan sudah berhenti. Puji Tuhan! Minggu pagi kebagian tugas jadi konsistori plus plus. Karena para petugas sangat minim, banyak yang engga dateng (entah itu sudah dihubungi atau belum, entah itu dateng telat ato gimana). Akhirnya ndobel jadi ikutan baca firman. Kebagian Bacaan Pertama. Dah gitu masih terancam bakal ndobel lagi jadi operator LCD. Meikel tugas jadi konsistori kedua (waktu persembahan). Jadi, kalau di awal Meikel bisa jaga LCD, trus ntar waktu persembahan aku yang gantiin Meikel (mbulet wae). Tapi syukurlah Rendy dateng n bersedia jadi operator LCD. Kejutan masih ada lagi! Warta Lisan nya engga ada. Yang ada cuman secarik kertas dengan tulisan tangan berwarna oranye! Aku segera mengenali itu tulisan Cimot dengan hi-tech oranye nya! Lumayan pusing juga mbacanya. Ditambah lagi masih ada satu warta yang musti aku adaptasi sendiri dari Warta Jemaat. Haiyah! Jantung berdebar. Tugas konsistori yang ngerasa terkaget-kaget. Syukurlah kebaktian berjalan dengan mulus. Puji Tuhan!

Selesai kebaktian, pulang ke rumah, final packing n tunggu jemputan (Ko Thomas, sepupu Meikel menawarkan diri untuk mengantar ke stasiun). Dan akhirnya Stasiun Pasar Turi! Kemudian Stasiun Tawang Semarang! Pemberhentian selanjutnya: home sweet home! Mandi, makan, bobok!

Cerita tentang Semarang kayaknya di tempat laen aja ya... ndak selesai-selesai nanti ceritaku yang ini.

Setelah balek ke Surabaya hari Minggu, 4 Januari 2009, Senin malam kita berencana untuk melakukan kunjungan ke dokter untuk final check up.

Senin, 5 Januari 2009.
Hujan deras. Berangkat ke dokter dan sebelumnya mampir dulu ke rumah temen, anter oleh-oleh. Air mulai menggenang. Kaca depan mobil agak kabur tertutup air hujan. Setibanya di tempat praktek dokter, pasien yang antri lebih banyak di luar biasanya. Setelah tanya ke penjaga antrian, ternyata dokter belum datang, padahal janjinya jam 7 malam mau datang. Saat itu jam menunjukkan pukul 19.33 sementara aku mendapat nomer antrian 15! Wuih! Mau pulang jam berapa?! Akhirnya Meikel dan aku memutuskan untuk pulang aja, balek besoknya.

Selasa, 6 Januari 2009.
Dari aku cerita kondisiku yang sudah tidak mengalami pendarahan, dokter langsung menyatakan semuanya sudah tidak apa-apa. Sudah kembali normal. Hasil dari pemeriksaan USG menyatakan: kista sudah tidak ada, kondisi rahim juga sudah kembali normal. Semuanya baik-baik saja. Puji Tuhan!

Sepulang dari dokter, segera kirim kabar ke keluarga-keluarga yang sudah menanti-nantikan kabar ini. Reaksi semuanya: lega dan bahagia. What a wonderful family I have!

Thanking God for all He has provided.
Thanking for all sisters and brothers who really care for me.
Thanking for all loves I've accepted.
Thanking for all kind of supports and prayers delivered.

Thank you for being there for me!

Especially for my lovely husband,
for all his patience and smiles around me during the aching moments and annoying times.

Melewati 1st Anniversary dan Tahun Baru dengan pengalaman yang serasa kayak di filem2 n sinetron2. Hahaha. Pernah ngerasa: bakal ngadepi pilihan hidup ato mati (pas dibilang ada kemungkinan hamil di luar kandungan -> mungkin bakal disuru milih bayinya yang idup tapi dengan kemungkinan ibunya mati "bener2 kayak di film tho?"; ngerasain pendarahan yang lama (bonus flu agak berat sampe demam 2 hari) -> jadi paling ndak ngerti lemesnya kayak apa perempuan yang sakit pendarahan 12 tahun (yang menjamah jubah Yesus dan menjadi sembuh). Bener2 gift yang berharga.

Sorry kalo aku baru cerita sekarang. Sebagian temen2 yang tanya kabarku biasanya aku jawab, "Panjang ceritanya, versi pendeknya: aku engga boleh kecapean n masih dalam kondisi pemulihan dan pemantauan." Kalau mereka ada waktu yang memang panjang dan 'maksa' diceritai aku pun cerita dengan panjang lebar. Dan ceritaku yang komplit barusan selesai aku ketik ini. Bener-bener panjang tho?

Semuanya sudah normal, sudah baik-baik saja. Sekali lagi terima kasih. Terutama buat yang sudah rela 'membuang' waktu cukup panjang untuk menyelesaikan bacaan ini. Hihihihihi.

9 comments:

Anonymous said...

Ki, what an experience! Bisa kebayang kalang kabute kayak apa pas itu.
Aku seneng kamu skrng udah pulih. Thanks God for His goodness.

Take care yah.

Love you.

rikaindriani said...

to maudy:
Thanks a lot ya, Momod.

Luv u too *mwah*

Anonymous said...

a touching experience sis...aku salut u have great courage and ikut berbahagia ada keluarga yg sangat peduli sm ci rika.. thanks for sharing with us...sungguh memberi kekuatan bg kita...=)) GBU Sis...

ve said...

Duh Rikaaaa... Ngga nyangka cerita lengkapnya lebih mengerikan dari yang sekilas-sekilas kuterima (dari emailmu, kabar dari Cik, dari Mama,...) Thank God everything is back to normal now. *hugs* Tetep istirahat yang banyak lho ya... Take care! Bless you!

Ririn.Cen said...

Ichi.... thanks God u ok. :) Kmaren liat tulisan panjang ta pikir isinya apa.. ternyata "curhat"mu.. If im there.. i'll give u my best "warmth" hug.. Thanks GOd everything ok ya. :)
Smua baik, sgala yang Dia perbuat dalam hidup kita. GOd bless u sist..teker..

Anonymous said...

ce rika...senang baca ce rika baik2 aja & melewati semuanya dengan iman. thanks for sharing! it's a blessing for me.

rikaindriani said...

to Diana Thamrin:
thanks a lot, Di :) berkat doa n support dari kalian juga yang nambah2i semangat juang kita ^^

to ve:
hahaha... lebih mengerikan ya revealing the truth hehehe... thanks buat semua doa n perhatiannya, cousin dear :)

to CC:
thanks for your best warmth hug :) and thanks for reading with your sleepy eyes hahahahaha

to dita:
praise the Lord for this posting blessing you ^^ km pa kabar? dah sue ndak sua yaaa...

Pamela Ariani said...

Ka..wah,aku baru baca blog mu Rik..g nyangka koe dapet pengalaman kayak gitu..Salut koe isa menghadapi dengan tenang. Mungkin kalau aku udah nangis terus..hehe..

Tetep istirahat ya Rik..jangan di forsir dulu.Biar cepet pulih seperti sedia kala..

Aku dukung dari Malang yah..:)

rikaindriani said...

to Mela:
Iyo, thanks a lot ya, Mel :)
Km juga take care.

Kurang dari dua minggu lagi huehehe ^^

All the best ya... semoga mommy n the baby girl/boy sehat semua ^^ (berhubung masih belum ada kebelumpastian dalam pemilihan nama *hehehe*)