Friday, March 13, 2009

Kejadian yang Aneh...

Cerita berikut ini menggunakan identitas pelaku dan lokasi yang sengaja disamarkan karena secara etika demikian semestinya.

Bayangkanlah di sebuah ruangan yang cukup luas. Dengan beberapa meja dan kursi kosong. Di dalam ruangan ini ada dua orang perempuan yang sedang berbincang-bincang. Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang usianya berada sekitar 7-10 tahun di bawah kedua perempuan tadi. Dan terjadilah percakapan seperti ini:

L: Selamat siang... apakah tempat duduk ini kosong?
sambil memandang ke meja dan kursi di sebelah kedua perempuan tadi duduk dan berbincang

P1: Iya...
dengan pandangan bertanya-tanya dan diikuti dengan pandangan bertanya yang sama dari temannya

L: Boleh saya duduk di sini?

P2: Iya... silahkan...
merasa tidak ada jawaban lain selain mengiyakan

L: Terima kasih.
meletakkan plastik bawaannya ke atas meja dan duduk di kursi

P1 dan P2 bertukar pandang dan walau merasa ada kejanggalan, mereka melanjutkan perbincangan dan tetap bertahan di sana...

Beberapa menit setelah sibuk menata bawang2 bawaannya, dia mengambil selembar kertas kosong dan sebatang pena, laki-laki itu mulai menggambar... sketsa wajah seorang laki-laki dengan menggunakan tinta warna hitam.

Setelah laki-laki itu diam beberapa saat, akhirnya dia memulai lagi percakapan dengan kedua perempuan itu.

L: Maaf mengganggu... kalau boleh tanya... apakah Anda berdua *****?
P1 berhasil memberikan jawaban tanpa ada perubahan ekspresi yang berarti. P2 merasa P1 terlalu sabar dan memiliki pengendalian diri yang super baik. Sementara itu P2 merasa diri tak bisa menahan ledakan tawa yang sejak tadi terpendam sehingga P2 senyam-senyum tak menentu.

P1: Iya... ada apakah bertanya-tanya?

L: Ooohh... tidak mengapa-apa... Angkatan berapa?

P1: Tahun (sekian)
Lagi-lagi P1 masih sanggup menahan dirinya. P2 makin tak sanggup lagi menahan diri dari semburan tawa yang sudah di ujung tanduk.

L: Kalau boleh tahu... namanya siapa?

P1: (menyebutkan namanya)

L: Ooo.... kenal dengan Pak A (nama samaran)?

P1: Iya, tahu...

L: Kalau boleh tahu... namanya siapa?

P1: (kembali menyebutkan namanya)
P2 mulai tersenyum makin lebar.

L: Kalau Anda (sambil melihat ke P2), boleh kenalan? Siapa namanya?

P2: (menyebutkan namanya)

L: Terima kasih. Boleh kenalan ya?

P2 merasa ada yang janggal, karena bukankah kalau namanya kenalan semestinya menyebutkan namanya juga?

P2: Kalau Anda, siapa nama Anda?

L: (menyebutkan namanya beserta angkatannya)

P2 merasa semakin terjerumus ke dalam percakapan yang kian aneh.

Setelah itu percakapan terhenti.
Dan kedua perempuan itu melanjutkan bahasan yang masih belum tuntas tadi.

Beberapa saat kemudian, laki-laki itu terdengar seperti mengomel-ngomel sendiri. Beberapa kali mengibaskan tangan seolah-olah mengusir sesuatu. Beberapa penggal kata yang sempat tertangkap pendengaran kedua perempuan itu adalah, "Hussshhh... ibliss setann jahattt... pergi... syuhhh...!!"

Setelah beberapa kali laki-laki itu mengulang pengusiran itu... akhirnya dia bertanya-tanya tentang hal yang lain. P1 yang dengan tetap bersabar menanggapi, sementara P2 terselamatkan karena ada pengalih perhatian yang sangat manjur. P2 berhasil terhindar dari semburan tawa tak tertahankan.

Kemudian pengalih perhatian itu pun beranjak meninggalkan lokasi kejadian. P2 dengan berat hati kembali menghadapi kenyataan. Mendengarkan kembali percakapan yang masih berlangsung antara P1 dan laki-laki itu.

Setelah bersabar beberapa menit, akhirnya kedua perempuan itu sepakat untuk meninggalkan ruangan dan berpindah ke tempat lain.

L: Ada kegiatan lagi ya?

P1: Iya, masih ada...
Lagi-lagi P1 menanggapi dengan sabar.

L: Ooo... terima kasih kalau begitu... namanya siapa?
P2 mengangkat sebelah alisnya serta mengkertukan keningnya.

P2: Anda sudah bertanya untuk yang ketiga kalinya lho... Bila sampai lima kali Anda mengajukan pertanyaan yang sama Anda akan mendapatkan hadiah payung cantik...
P2 tak sanggup menahan diri lagi untuk berkomentar.

P1: (menyebutkan namanya LAGI) Iya... sudah bertanya kesekian kalinya.

L: Ohohohoho... begitu sampai lima kali saya bertanya, maka Anda akan langsung menjadi ***** saya...

P2 terperangah dan segera ngeloyor meninggalkan ruangan. P1 pun segera menyusul, tampak sedikit kuatir ramalan laki-laki itu menjadi kenyataan.

Setibanya di luar, P2 tak sanggup lagi menahan tawa. Hahahahahahahaha.

Bagi sebagian pembaca yang tidak memahami kelucuannya, diharap memaklumi diri sendiri; karena tulisan ini sekedar dibuat untuk merekam hal aneh yang penulis saksikan dan bagi penulis kejadian tersebut lucu.

9 comments:

Anonymous said...

HUAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAH wadaaww sampe ngakak histeris akuu huehheehehheheehhehehehehe

Anonymous said...

....hehehheeee...zakit perut zakit perut....eheheheeee.....

rikaindriani said...

to Anonymous: Leaving comment nya next time paling engga tulis nama samarannya dong, Bu... hahahaha :)

Ririn.Cen said...

hmmm still dunt get it...
I really curious bout ***** u write in ur writing.. hehehe U can tell me in Ym i think.. hoho.

Me said...

ga ngeh

rikaindriani said...

Sorry, girls...
can't tell much than this...
thanks for reading it, anyway ^^

Anonymous said...

Lucu sih, tapi kok medeni gitu Ki?

rikaindriani said...

to Maudy:

Naahhh, itu dia, Mod... makae musti buru-buru kabur dari TKP... huhuhehehe...

Ririn.Cen said...

ahahaha i read this twice cause some reason.. and now am laughing bout this... *ngekek man!!* hahahahaha