Pagi tadi jalan2 pagi, tepatnya diajak jalan2 Keep. Gimana engga diajak jalan2? Keep narik dengan sukses aku ke sana sini. Tangan sampe rada baret2 gara2 megangin rante Keep. Ohya, btw, buat yang belum tau, Keep ini anjingnya kokoku. Berhubung kokoku out of town di libur lebaran ini, so aku yang bertanggungjawab terhadap kesejahteraan urusan perut Si Keep. Hihihihi.
Dimulai dari kemaren malem. Kasi makan. Trus pagi ini ngajak jalan2. Lumayan jauh rute yang ditempuh. Yang mbuat lebih capek bukan jalan-jalan n ditarik2 Si Keep, tapi saat-saat Keep ketemu sesama anjing! Wuih engga kebayang ngerinya kayak apa. Awalnya aku nyantai aja, kirain semua orang udah pada mudik n semua piaraan mereka tersimpan dengan baik di rumah masing-masing atau di penitipan binatang piaraan. Eh, ternyata dugaanku meleset! Hari ini lebih banyaaaakkk ketemu sesamanya Keep dibanding hari2 sebelumnya.
Jalan di Raya Kutisari Indah (yang biasanya engga pernah ngeliat ada anjing), sampe seperempat jalan ketemu TIGA ekor anjing kecil-kecil! TIGA! Satu... dua... tiga...!!! Semuanya dah semangat banget menunjukkan taring mereka! Wuih! Siapa yang tak gentar coba! Seperti biasa kalo Keep ketemu anjing laen, aku udah engga merhatiin anjing lain itu. Aku cuman megang rantai Keep kenceng2 sambil ngomeli Si Keep (pengalaman yang lalu Keep pernah lepas rantainya pas ketemu anjing lain). Syukurlah yang punya anjing keluar rumah n nyuruh semua peliharaannya masuk ke dalem rumah. Beres sudah. Syukurlah! Aku pun bisa bernafas lega. Fiuh.
Perjalanan dilanjutin. Tekadku sih mau jalan sampe gereja. Tapi apa daya belum nyampe setengah jalan Si Keep sudah teler. Lidah memanjang ekstrim. Air liur menetes. Keempat kakinya yang gendut sudah loyo. Gantian aku yang sekarang narik-narik rantainya. Kadang malah brenti, duduk terengah-engah. Jadi akhirnya aku puter balek. Perjalanan pulang pun dimulai. Kembali ke jalan yang tadi. Dengan was-was dan berharap engga ketemu anjing-anjing beringas tadi. Berusaha menghindari ketemu mereka, aku ambil jalan di seberangnya (kalau ada yang tau Raya Kutisari Indah, di tengah-tengah jalannya ada semacam pembatas jalan yang lebar, ditumbuhi rumput. Nah, dengan demikian -seharusnya- semuanya aman-aman saja.
Namun, apa yang terjadi? Ternyata, baru jalan beberapa langkah, aku ngeliat ada anjing hitam besar. Jenis apa persisnya aku engga merhatiin dengan jelas. Tinggi. Item. Ekornya engga ada. Jadi aku engga isa mastiin itu anjing ramah or ngajak berantem. Modelnya sih kayak anjing penjaga berkepala tiga di filem Hercules n Harry Potter itu: cuman yang ini versi satu kepala (hahaha). Nah lho! Segera aku pegang rantai Keep kenceng2. Tinggi anjing item itu hampir setinggi perutku. Hahaha. Agak takut juga nih. Si Keep udah pengen banget tu nggigit anjing besar itu. Weleh! Kecil-kecil berani juga. Padahal tinggi Keep engga ada setengahnya anjing besar itu. Sempet juga Si Keep menyarangkan moncongnya di kaki depan anjing besar itu. Astaga!! Gawat, batinku. Dengan segenap kekuatan dan ketegaan (perlu rasa tega buat nyeret Si Keep) aku seret n tarik n ngomeli Si Keep menjauh dari anjing itu. Berharap anjing besar itu engga ngejar or nggigit aku. Huhuhuhu. Hahahaha. Puji Tuhan, permintaanku dikabulkan. Anjing besar itu engga ngikuti!
Perjalanan berlanjut, dan bertemulah lagi Si Keep dengan dua anjing yang di awal perjalanan tadi ketemu. Mereka nguntit. Astaga! Si Keep jadi beringas. Wah wah. Untungnya, kedua anjing itu engga nguber kaya pertemuan pertama (mungkin karena Keep engga lewat di depan rumah mereka, ya). Akhirnya penguntitan yang mereka lakukan selesai juga. Sepanjang perjalanan pulang, aku ngeliatin Si Keep terus. Jarang ngeliatin sekeliling. Apalagi kalau berpapasan dengan orang lain. Rantai ta pegang lebih kenceng, takutnya ntar Si Keep nggigit -pelampiasan, hahaha. Sampai-sampai aku engga merhatiin dua orang yang sedang lari ke arahku. Sekilas aku liat ada dua orang yang lari ke arahku. Sampai mereka udah deket, mereka dulu yang nyapa, "Cik Rika..." eh.. ternyata si Daud n Christian lagi lari pagi. Hehehe.
Yah, begitulah. Segitunya merhatiin Si Keep sampe engga aware dengan keadaan sekitar. Keep my eyes on Keep. Kalau aku yang manusia bisa merhatiin seekor Keep sampai mengacuhkan keadaan sekeliling, gimana dengan Tuhan yang merhatiin manusia yang adalah ciptaanNya yang paling berharga?
Untuk memastikan keamanan, kenyamanan Si Keep, perhatian dan pengamatan musti diberikan dengan seutuhnya. Mengamati keadaan sekitar (sekilas), memperhatikan tingkah laku Si Keep yang mendadak bisa berubah bila ngeliat anjing laen or kucing.
Untuk memastikan keadaan kita tetap dalam kondisi yang 'aman' maka Tuhan juga melakukan hal yang sama. HatiNya sudah diberikan sepenuhnya untuk kita. MataNya sudah terpaku pada hidup kita. TanganNya menarik diri kita dari bahaya. KakiNya melangkah menunjukkan jalan kebenaran untuk kita. Walau kadang tanganNya menarik dengan enggan karena tarikanNya bisa mencederai kita, hatiNya pun akan 'terluka' merasakan sakit kita, namun Dia melakukanNya karena kasihNya kepada kita. Dia tidak mau kita digigit dan terluka. Dia tidak mau kita mengambil jalan yang keliru.
Supaya kita tidak lagi merasa sakit saat ditarik, kita lebih baik menurut saja pada tuntunanNya. Bisa jadi, kita ngeliat jalan yang Tuhan mau kita lalui jalan yang gelap, sempit dan sukar dilalui. Namun, kembali bila kita melihat dari sudut pandang Si Keep, kita tidak dapat melihat jauh ke depan (karena kita berada jauh di bawah), kita tidak melihat ada keindahan apa yang ada di depan kita. Percaya kepada Tuhan, Sang Pencipta yang mengenali dengan TEPAT, hal-hal apa saja yang membuat kita bersuka dan menjadikan kita makin sempurna!
Selamat menikmati libur lebaran!
God keep His eyes on us.
Monday, September 29, 2008
Keep my eyes on Keep
Wednesday, September 24, 2008
Bikin PR yok..
Dapet PR dari si Milka Yusta, semacam network game dengan peraturan sbb:
1. Each blogger must post these rules
2. Each blogger starts with ten random facts/habits about themselves
3. Bloggers that are tagged need to write on their own blog about their ten things and post these rules. At the end of your blog, you need to choose ten people to get tagged and list their names.
4. Don’t forget to leave them a comment telling them they’ve been tagged and to read your blog.
Nah PR nya ngerjain pertanyaan ini: 10 Habits and Facts about Me. Ini dia, simak baik-baik yaaa ^^
10 Habits and Facts about Rika Indriani :
1. Ada 2 saat yang paling aku nikmati dalam setiap hari: ngupil, setelah mandi hihihi (ngupil is the best! hahahaha). Jangan lupa mengucap syukur buat kesempatan ngupil setiap hari, hihihi.
2. Suka males bersih2 rumah. Hahaha. Cuman kalo lagi kumat rajine hampir semua pelosok rumah di'sapu bersih' -termasuk barang-barang 'ndak jelas' punya hubby hihihi.
3. Paling sebel ngeliat orang yang cuman isa ngomongin orang tapi engga pernah berusaha ngebilangi orang itu tentang hal yang sedang diomongin -bahasa kerennya: ngegosip, ngomongin di belakang, ngerasani (no action talk only: ngomongin orang).
4. Selalu berusaha menepati janji yang sudah dibuat. Pernah ada pengalaman menyakitkan tentang ini soalnya hehehe. Don't make a promise unless you're true to it, please.
5. Suka nonton filem, kalo nganggur or stress, entah di bioskop or di PC, terserah. Lebih fun kalo di bioskop sih... hahaha.
6. Putri kedua, anak ketiga dari tiga bersaudara. Waktu kecil seneng kucing n pernah punya kucing hitam kelam, cuman ada bulu putih beberapa lembar di perut sebelah kiri, matanya idjo, buntutnya panjang dan yang paling aneh namanya: Susi Amita Kole-Kole. Hahahahaha.
7. Pake kacamata sejak kelas 3 SD awalnya engga sadar kalo minus, ketauannya gara2 nilai pelajaran yang turun drastis (IPS 5,5 di rapor hahahaha). Sekarang minus 6R dan 4L, pake soflens kalo ke kondangan doang (itupun kalo engga males) hehehe.
8. Setelah married, jadi tambah mengenal apa yang kusuka n aku yang tak kusuka, jadi tambah mengenal diri sendiri gitu deh. Ini salah satu fakta tentang marriage life yang belum pernah aku tau (engga ada yang cerita n aku nya juga sama sekali engga nyangka hehehe).
9. Bisa nyetir mobil n sepeda motor (tapi engga dalam waktu bersamaan ya). Pernah kecelakaan pas pertama kali naek sepeda motor di Surabaya n cedera sampe sekarang (lutut sebelah kiri sakit kalo dibuat bersujud). Kalo pengalaman mobil, pernah ditabrak waktu parkir, posisinya jadi bergeser sekian derajat n ngabisin uang 1 juta rupiah lebih buat perbaikannya huhuhuhuhu.
10. Gampang ngerasa bersalah kalo ada hal yang engga beres terjadi (tentunya kalo aku etrlibat di dalemnya ya...): "kenapa kok engga gini... kenapa kok engga gitu..."
Ok, 10 orang berikutnya untuk kerjain PR yang sama, inilah daftarnya:
koh abuth, davy, asoy, okky, cc, momod, mela, gbx, jc, pipik
Selamat Mengerjakan!
Friday, September 19, 2008
Air: Hidup atau Mati
Apa yang terbersit dalam pikiran kita saat kata ini muncul? Sebuah benda cair. Tetesan. Siraman. Deburan. Ombak. Laut. Samudera. Aliran. Sungai. Hujan. Awan. Mendung. Badai. Basah. Genangan. Mandi. Basuh. Bersih.
Banyak hal. Bentuk yang luwes. Mengikuti bentuk tempat yang menampungnya. Tidak kaku. Menyesuaikan dengan mudah. Namun dalam hal yang lain, kuat. Mampu mengikis dan membentuk sebuah jalur yang baru. Membelokkan alur yang sudah ada. Mengikis batuan. Tetesan yang terus-menerus di tempat yang sama sanggup melubangi batu yang sangat keras. Konsisten. Sabar.
Air yang dipanaskan akan menguap. Menyatu dengan udara. Air yang didinginkan akan membeku. Menjadi benda yang keras. Air yang ditaburi gula atau garam akan melarutkan gula atau garam tersebut. Air juga menjadi salah satu elemen penting dalam kehidupan. Tanaman membutuhkan air sebagai penyalur sari-sari makanan. Hewan membutuhkan air untuk menjaga suhu badannya stabil. Manusia? Sudah pasti tidak dapat hidup tanpa air. 80% bagian tubuh manusia terdiri dari air.
Air, zat yang luar biasa. Memiliki berbagai macam bentuk. Kekuatan tersembunyi di balik keluwesannya. Aliran sungai yang mengalir perlahan, gemericik menenangkan. Aliran sungai yang mengalir deras, gemuruh meneguhkan. Aliran sungai yang tak terkendali menjadi banjir yang menakutkan.
Air sungai yang meluap dan menjadi banjir. Jumlah air yang memasuki sungai meluap melebihi jumlah yang sungai itu sanggup tampung dan salurkan. Kotoran-kotoran di dasar sungai diaduk. Hal-hal buruk yang terbenam muncul ke permukaan. Mengotori tanah sekitar. Mencemari. Alirannya yang deras menghantam dan mencabut pohon-pohon kecil yang baru tumbuh. Kehidupan-kehidupan baru yang urung bertumbuh. Dari sumber kehidupan dapat berubah menjadi penyebab musibah dan kematian.
Sebagai seorang manusia, emosi ini kadang mengalir bagai air. Bila dikendalikan, secara konsisten dapat menghasilkan keuletan yang luar biasa. Hal yang tampaknya tidak mungkin dilakukan pun dapat terjadi. Batu yang sangat keras dapat berlubang karena tetesannya. Bila dikendalikan, diri ini dapat menyesuaikan dengan lingkungan di sekitar kita. Orang-orang yang berada di dekat kita merasa nyaman dengan kehadiran kita. Sosok yang menyenangkan, mengalirkan ketenangan dan menyalurkan peneguhan.
Namun, emosi yang tak terkendali, dingin dan beku karena kemarahan. Panas dan mendidih karena kecemburuan. Menyengat orang lain dengan kebekuan. Menyulut amarah. Alirannya yang deras menggemuruh menghambat pertumbuhan. Menghentikan bahkan mematikan pertumbuhan -malah. Kita menyakiti orang yang berada di dekat kita. Terhempas deru emosi kita.
Air, memberi manfaat -bila terkendali. Air, menjadi musibah -bila tak terkendali. Jumlah yang melebih batas, yang tidak disalurkan dengan benar malah menjadi musibah. Musti dibagi dengan baik. Disalurkan dengan tepat. Manfaat yang dirasa akan maksimal.
Emosi yang meledak-ledak, bila disalurkan dengan cara dan sasaran yang tepat akan bermanfaat. Kendalikan emosi dalam diri. Salurkan dengan tepat. Berikan manfaat. Dan jadilah berkat.
Seperti air; menghadirkan kehidupan atau membawa kematian. Yang mana yang akan kita pilih? Jangan lupa untuk memohon kekuatan dari Tuhan senantiasa untuk dimampukan memegang kendali!
"... Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." Yohanes 4:14
Wednesday, September 17, 2008
Mengampuni adalah Sebuah Pertanggungjawaban
Minggu, 14 September 2008
GKI Batu Pk. 09.00 WIB
Dilayani oleh: Pdt. Andreas Agus Susanto
Bacaan:
Matius 18:21-35
Apakah arti kata pengampunan?
Dalam bacaan ini, Yesus berkata, “… melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” (ayat 22b). Secara matematis, 70x7=490. Bila dalam satu tahun ada 365 hari, maka dalam 1 tahun, kita diminta mengampuni orang yang bersalah kepada kita, ini berarti dalam satu hari satu kali mengampuni, maka kita masih memiliki ‘sisa’ hari untuk mengampuni. Maka, sudah seharusnyalah kita mengampuni LEBIH dari yang diminta orang kepada kita (agak ruwet, ya…)
Dasar pengampunan yang Tuhan mau: Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Mengasihi semua orang yang berada di sekeliling kita, ikuti teladan yang Yesus berikan sepanjang hidupNya di dunia; kepada siapa saja, Yesus menyatakan kasihNya?
Pengampunan di dalam hati adalah pengampunan yang sanggup menghadirkan pembaharuan. Membaharui dan membawa perubahan menuju hal yang lebih baik. Menasihati dan menegur yang salah. Amsal 27:5 “Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.”
Di saat kita mengampuni, maka kita memposisikan diri sama dengan orang yang bersalah kepada kita. Karena demikian pulalah posisi kita sama dengan dirinya di hadapan Tuhan: orang yang berdosa.
Pengampunan berarti, pembaharuan hidup yang terus menerus terhadap hidup yang Tuhan percayakan kepada kita.
Selamat mengampuni!
Teamwork & Conflict Management
Kelas Pembinaan GKI Kutisari Indah
Minggu, 7 September 2008 Pk. 19.00 WIB
Dilayani oleh: Takim Andriono
Tema: Membangun Gairah & Sukacita Dalam Pelayanan
Sub Tema: Manajemen Konflik + Teamwork
Konflik
adalah sebuah proses yang diawali dengan adanya seseorang atau sekelompok orang yang melihat orang atau kelompok lain telah, sedang atau akan melakukan tindakan yang dapat “mengancam” kepentingan pribadinya atau kepentingan kelompok mereka.
Ayat Renungan
Filipi 2:1-11
Apa yang dapat menyempurnakan sukacita kita dalam pelayanan? (ayat 2)
Bagaimana cara mewujudkan kesatuan & kesehatian di antara kita? (ayat 3-4)
Apa gunanya kita memiliki pikiran & perasaan Kristus? (ayat 5-11)
Pemicu konflik antara lain:
- perubahan
- kompetisi untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas
- kompetisi untuk memperebutkan pengakuan/penghargaan
- sentiment pribadi
- perbedaan kepribadian
- miscommunication
- perbedaan persepsi/cara pandang
- ketergantungan antar unit pelayanan
- pembagian tugas, tanggung jawab & wewenang yang kurang jelas
- struktur organisasi yang rancu
Apakah Dampak Konflik?
- Munculnya pikiran & emosi negative yang menyebabkan ketegangan (stress) -> merampas sukacita & gairah
- Mengganggu komunikasi antar pribadi / kelompok sehingga sulit bekerjasama
- Menghamburkan energi yang sangat diperlukan untuk mencapai “tujuan” dengan sai-sia
- Dapat menimbulkan hal-hal yang merusak (destruktif)
- Membawa masalah ke permukaan (terbuka) –tidak lagi ditutup-tutupi
- Mendorong orang untuk lebih bisa saling memahami, saling menerima & saling menghargai
- Menghasilkan perubahan & ide-ide baru yang inovatif
- Mendorong terjadinya pengambilan keputusan yang lebih baik
- Menumbuhkan komitmen bari & loyalitas
Bagaimana menyelesaikan konflik?
- Belajar untuk selalu memberi respons PORAKTIF bukan REAKTIF
- Berusaha untuk mengerti lebih dulu sebelum berusaha untuk dimengerti
- Berorientasi pada solusi, bukan masalah
- Berpikir kreatif untuk mengashilkan solusi win-win dengan mental model “kelimpahan” dan bukan “kelangkaan”
- Berupaya untuk memberi kontribusi terbaik demi kemenangan tim
Sikap proaktif
Tak seorangpun dapat menyakiti hatimu, kecuali engkau mengijinkannya (E. Roosevelt, istri mendiang Preseiden Roosevelt)
- Seringkali kita tidak dapat memilih situasi atau kondisi yang kita akan alami, tetapi kita bisa memilih sikap kita dalam menghadapinya.
- Seringkali kita tidak dapat memilih rekan kerja kita, tetapi kita bisa memilih sikap kita dalam bekerjasama dengan dia.
Berusaha mengerti lebih dulu sebelum berusaha dimengerti
- Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah (Yakobus 1:19)
- Gunakan komunikasi empati!
- Hargailah perbedaan!
Berorientasi pada solusi
* Jangan jadi “trouble-maker”, tetapi jadilah “problem-solver"
* Nehemia 6:1-14
- pertahankan focus Anda pada visi & misi atau tujuan yang Anda capai (ayat 3)
- hadapi setiap tuduhan atau tantangan (ayat 6-8)
- jangan mau ditakut-takuti (ayat 10-13)
- berdoalah kepada Tuhan memohon kekuatan & hikmat (ayat 14)
Meraih solusi “win-win”
- berpikir kreatif (mencari alternative solusi sebanyak-banyaknya dan “berani” keluar dari “kebiasaan”)
- menggunakan mental model: kelimpahan (sangat mungkin karena bertambah-tambah) dan bukan kelangkaan (tidak mungkin karena serba terbatas)
- ingat untuk apa Tuhan Yesus datang: Yohanes 10:10b
Mengapa perlu Team-work?
- Kita adalah kawan sekerja Allah (I Korintus 3:9) – kita adalah team-workNya, bekerja dengan caraNya untuk mencapai tujuan yang ditetapkanNya.
- Banyak anggota tetapi satu Tubuh (I Korintus 12:12-31) serta rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya… Menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih (Efesus 4:16) -> secara sinergis kita bisa melakukan jauh lebih banyak dan mengalami pertumbuhan rohani yang luar biasa.
Memberi kontribusi terbaik demi kemenganan tim demi kemuliaanNya
- Kolose 3:23 Berikan yang terbaik seperti untuk Tuhan…
- Mendahulukan kepentingan pribadi atau kelompok sendiri adalah sumber konflik dan memperlemah tim secara keseluruhan
- Keberhasilan seorang anggota tim adalah keberhasilan tim, sebaliknya kegagalan seorang anggota adalah tanggungjawab bersama.
- Perbedaan pendapat atau perselisihan tidak boleh menghalangi pencapaian tujuan Allah.
Selamat melayani dengan pikiran dan perasaan Kristus,
Maka gairah dan semangat akan menyertai kita…
Refleksi: sudahkah dalam pelayanan yang kita lakukan, kita mengalami sukacita dan pertumbuhan dalam pengenalan terhadap Tuhan?
Friday, September 12, 2008
Adakah Seorang yang Seperti ini?
Seorang yang hanya dicari saat dibutuhkan
Seorang yang ditinggalkan saat tak dibutuhkan
Seorang yang setia menanti dirinya dicari
Seorang yang selalu menunggu dirinya dibutuhkan
Disakiti sedemikian rupa
Namun tetap setia
Diacuhkan sekian lama
Namun tetap tulus menerima
Menyediakan diri untuk memberi bantuan
Mengajukan diri saat yang lain tak peduli
Membantu tanpa harap dibalas
Tulus tak meminta perhatian
Cukup dengan membantu
Tanpa menggerutu
Cukup dengan menolong
Tulus tiada bohong
Inikah kasih yang sejati?
Adakah seseorang yang seperti ini?
Thursday, September 04, 2008
Siapa yang Sangka?
Seorang yang brutal
Seorang yang sadis
Seorang penganiaya
Orang engga pernah berbuat salah ke dia, dia sakiti
Orang engga pernah menyinggung perasaannya, dia bunuh
Namun, apakah hidupnya berakhir dengan tragis?
Apakah pembalasan yang 'adil' yang dia terima?
Apakah yang dia perbuat kepada orang lain, diperbuat kepadanya?
Tampaknya tidak.
Perubahan besar terjadi dalam hidupnya.
Sejak dia dibutakan untuk kemudian disembuhkan.
Seolah semua hal buruk yang pernah dia lihat telah dihapuskan.
Seakan kenangan-kenangan masa lalunya telah dilupakan.
Pembaharuan visi.
Penglihatan yang baru.
Hasilnya?
Hati yang rela berkorban.
Semangat yang menyala-nyala.
Rasa cinta yang meluap-luap.
Karya yang penuh makna.
Tulisan yang sangat menginspirasi.
Kata-kata yang menghibur.
Dorongan yang meneguhkan.
Motivasi yang menguatkan.
Luar biasa!
Siapa yang sangka, seorang Paulus yang sedemikian benci terhadap orang Kristen, sanggup menjadi seorang yang sedemikian rela kehilangan nyawa dan rela menderita bagi Sosok yang diagungkan orang Kristen? Sebuah hal yang sangat bertolak belakang!
Siapa yang sangka?
Jika Tuhan sanggup melakukan hal yang -tampaknya- mustahil bagi manusia di masa lalu, akankah Tuhan yang sama tidak sanggup melakukannya ulang -jika telah tiba saatnya- ?
Mau tunggu hingga Tuhan memutarbalik hidup kita? Rasa sakit itu pasti ada. Dari bisa melihat menjadi buta. Ada kehilangan di sana. Dari sebuah periuk, dihancurkan menjadi tak berbentuk. Ada egoisme yang dilebur. Sakit? Tentu.
Atau, mau menyerahkan diri kita supaya Tuhan memaparkan rancanganNya kepada kita? rasa sakit itu masih ada. Namun, bila kita memahami rancangan Tuhan untuk hidup kita, kiranya kita dapat lebih mudah memahami hal-hal yang sedang terjadi -hal-hal yang sedang Tuhan kerjakan dalam hidup kita.
Pilih yang mana?
Monday, September 01, 2008
Interpersonal Skill
Semalem adalah sesi kelas pembinaan yang kedua. Interpersonal Skill, dilayani oleh Dra. Lanny Herawati dari UK Petra. Sebuah sesi yang oke punya :) hehehe. Dibandingin kelas pembinaan yang pertama, jumlah kehadiran di kelas kali ini lebih banyak. Hore! Puji Tuhan! Semoga antusiasme ini bisa terus berlanjut.
Di sesi ini ada test yang menunjukkan kepribadian seseorang. Dan di sesi ini juga peserta mencoba untuk mengerjakan test tersebut. DISC test namanya. Dominant (=dominan), Influence (=berpengaruh), Steadiness (=stabil), Compliance (=patuh). Aku engga sempet catet semuanya, selain kelupaan bawa notes (pulang dari rumah Joni & Upil, niliki Gaby -adeknya Ella- bareng Irwan & Diana dah jam tujuh kurang dua puluh! Padahal acara dimulai jam tujuh! Hahahaha), Bu Lanny juga ngebut banget menyampaikan materinya.
Hasil dari test DISC ku: D 3pt, I 3pt, S 7pt, C 13pt. 2 nilai tertinggi ada di Steadiness & Compliance. Nilai paling tinggi adalah Compliance (13pt). Ciri orang "C" adalah:
Ciri: konsentrasi pada hal detil,
Kekuatan: tuntas, akurat dalam analisa data
Kelemahan: terlalu hati-hati, lupa batas waktu
Pemotivasi: bekerja benar dan berkualitas
Manajemen waktu: masa silam, bekerja lambat untuk menentukan keakuratan
Komunikasi: pendengar yang baik
Keputusan: enggan, hati-hati, tuntas tapi butuh sumber
Yang harus dikembangkan oleh orang "S":
- perhatikan tugas
- hadapi konfrontasi
- usahakan lebih mempunyai kepastian
- tingkatkan kecepatan
- ambil inisiatif
- belajar berkata "tidak"
- jangan terlalu peka
Yang harus dikembangkan oleh orang "C":
- fokus pada hal-hal yang benar, bukan hanya memilih dengan benar
- repon dengan cepat
- percaya intuisi
- flexibel dan terbuka
(benernya ada beberapa point lagi, tapi udah keburu pindah slide :( huhuhu)
Nah, kira-kira kayak gitu hal-hal yang aku dapet di sesi kali ini. Usai sesi ini terjadi sebuah fenomena yang menarik. Hal yang biasa dilakukan oleh orang-orang setelah menyelesaikan sebuah test. Menanyakan jawaban temannya! Hahaha. Jadi, setelah selesai sesi ini, di luar ruangan gereja terjadi perbincangan yang cukup seru! Saling menanyakan dan makin meriah saat 'tebakan' si penanya benar! Hahaha. Yang menjadi perenungan -dan agak disayangkan- fenomena ini menjurus ke arah 'mengadili'. Memang suasana yang terjadi saat itu adalah guyonan. Tapi entah mengapa, beberapa kata-kata yang temen-temen ucapkan terasa mengadili, "Pantesan kamu kayak gini, lha bener tho... memang kamu tipe bla bla bla..." yah, gitu deh. Jadi mikir, apakah memang hal seperti ini yang sebenarnya terjadi selesai sesi seperti ini? Adanya pengadilankah yang diperlukan (walau dalam bentuk guyon)? Yah, mungkin aku yang terlalu sensitif yah. Yang pasti, masih punya pemikiran engga seperti itulah yang seharusnya terjadi. Mengetahui hasil dari test temen, masih oke. Dengan mengetahui karakter mereka, aku bisa berusaha lebih lagi memahami cara kerja mereka, dan semoga bisa menjalin kerja sama yang lebih baik lagi.