Monday, August 18, 2008

Rekonsiliasi & Hidup Rukun

Ringkasan Kotbah
Kebaktian 17 Agustus
Minggu, 17 Agustus 2008 Pk. 09.00 WIB
GKI Kutisari Indah

Dilayani oleh: Pdt. Setyahadi

Ayat Pembuka:
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.
Efesus 5:18-19

Bacaan:
Kejadian 45:1-15
Mazmur 133
Roma 11:29-32
Matius 15:10-20

"Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya!"
Demikianlah sebagian syair lagu kebangsaan kita, Indonesia Raya yang ditulis oleh W.R. Supratman. Dan apa yang sudah ditulis oleh W.R. Supratman ada benarnya. Pembangunan jiwa musti dilakukan terlebih dahulu, baru kemudian diikuti oleh pembangunan badan/ragawi.
Kadang, yang "ragawi" menjadi lebih "wah" daripada jiwa, bahkan seringkali pembangunan jiwa malah diabaikan. Pembangunan raga lebih diutamakan, sedangkan pembangunan jiwa dinomorsekiankan.

Dalam Matius 5:18, dinyatakan bahwa hati harus dibangun, jiwa dibangun. Baru setelah itu, peraturan-peraturan disusun, dibuat. Jadi peraturan yang ada tidak menyengsarakan yang menjalani.

Saat Yusuf memperkenalkan diri kepada saudara-saudaranya (Kejadian 45:3), semua saudaranya merasa takut. Apa sebab? Mereka telah memperlakukan Yusuf dengan jahat! Karena rasa iri, saudara-saudara Yusuf membuat rancangan untuk membunuh Yusuf. Pada akhirnya, setelah melewati diskusi yang panjang, Yusuf dibuang dan dijual ke Mesir -sebagai budak. Di Mesir, Yusuf mengalami berbagai macam hal yang akhirnya menghantar dia ke posisi penting di Mesir, sebagai orang kepercayaan Firaun!

Saat kelaparan melanda negri Israel, saudara2 Yusuf mencari makan sampai ke Mesir. Di sanalah mereka bertemu dengan Yusuf! Yusuf yang sekarang berbeda dengan Yusuf kecil yang dulu mereka buang dan jual. Sekarang Yusuf memiliki kekuatan. Yusuf mempunyai kekuasaan. Yusuf dapat melakukan pembalasan terhadap perlakuan saudara-saudaranya. Akan tetapi, Yusuf tidak melakukannya! (ayat 15)

Bagaimana relasi Yusuf dengan Tuhan? Lihat Kejadian 39:9. Dengan bangunan jiwa yang benar di hadapan Tuhan, relasi dengan Tuhan akan tercermin dalam relasi dengan orang lain. Yusuf menganggap masa lalunya yang kelam adalah masa yang sudah lewat, sudah selesai, yang ada sekarang adalah pemikiran tentang masa yang akan datang.

Sebuah jiwa yang sehat, tidak hanya rukun di 'luar' tetapi mencaci dan mencemooh di 'dalam' hati, melainkan apa yang keluar berupa 'raga' memancarkan apa yang ada di dalam hati.

"Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua." (Roma 11:32)

No comments: