Sunday, October 26, 2008

Hartaku Sumber Sukacitaku?

Persekutuan Doa Pemuda Dewasa Selasa, 21 Oktober 2008 kemaren membahas tentang bagaimana kita menyikapi UANG/HARTA. Berikut ini beberapa hal yang "tercecer" (tambahan di luar makalah yang dibawakan oleh Pelayan Firman, selengkapnya klik di sini):

Konsep SUKSES yang banyak dimiliki orang terukur dengan: kepemilikan. Dengan memiliki sesuatu, maka seseorang bisa dikatakan sukses. Misalnya: memiliki sebuah rumah, memiliki mobil, dan lain-lain (materialisme).

Dalam bacaan Matius 6:19-34, khususnya ayat 25, inilah cara Tuhan memelihara. Cara yang sederhana, yaitu pemenuhan seluruh kebutuhan mendasar kita. Kebutuhan hidup.

Harta dikumpulkan untuk mencukupi kebutuhan pokok, sebagai sarana untuk hidup.

Bedakan dengan jujur, saat kita mengumpulkan harta, akan kita gunakan sebagai pemenuhan kebutuhan kita atau keinginan kita?

Bedanya butuh dan ingin?
Kebutuhan--> di saat terpenuhi, akan merasakan kepuasan dan sangat menikmati pemenuhan tersebut. Sudah berhenti, tidak mencari sesuatu yang lain.
Keinginan--> di saat terpenuhi, tidak merasakan kepuasan, mencari sesuatu yang lain. Ingin lebih lagi. Tidak bisa berhenti. Tidak ada rasa puas. Susah dikendalikan.

Betapa susahnya jujur membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Keinginan bisa di'jadi'kan kebutuhan, kan? Dengan berbagai macam dalih kita bisa me'nama'kan keinginan kita sebagai kebutuhan. Jujur. Jujur. Jujur.

No comments: