Pernah memperhatikan seekor kucing yang sedang ber"komunikasi" dengan kucing lainnya? Tak lain dan tak bukan yang kita dengar adalah "meeow", "meeooooww" dan "meeeeeeeeeeeow". Bunyi yang tanpa arti dan kita menyebutnya sebagai "mengeong". Demikianlah kucing "berkomunikasi" dengan "bahasa" yang mereka mengerti sendiri. Hanya ada 1 (satu) macam bunyi, yang entah itu dibisikkan, diteriakkan, didesahkan, dierangkan atau bahkan digeramkan. Tergantung pada kondisi "hati" si kucing. Hanya ada satu hal yang membedakan: intonasi.
Sekarang bayangkan bila manusia diberi hanya satu kata saja untuk berkomunikasi. Apa jadinya? Lha wong ada ribuan macam kata yang ada masih juga sering terjadi miskomunikasi, apalagi kalau cuman satu kata aja. Mau jadi kayak apa? Repot kan?!
Seekor kucing dapat hidup rukun dengan kucing lainnya cukup dengan satu kata saja. Kuncinya? Entahlah. Andai kucing bisa ngomong. Hahaha. Atau andai manusia memahami "bahasa" kucing. Eongan kucing yang mencari anaknya berbeda dengan eongan saat dia meminta makan. Eongan kucing yang menjelang melahirkan anaknya berbeda dengan eongan saat dia merasa terganggu.
Ini semua hanya persepsi seorang manusia.
Seorang manusia yang sedang belajar bersyukur dalam segala hal. Seorang manusia yang belajar mensyukuri setiap kosa kata yang sudah dia pelajari. Seorang manusia yang telah dibuat merenung oleh seekor kucing. Seorang manusia yang bersyukur oleh karena seekor kucing.
Thursday, October 09, 2008
Seekor Kucing yang Bersyukur
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment