Thursday, October 09, 2008

Menjadi Pekerja dalam Kerajaan Allah

Ringkasan Kotbah
Minggu, 5 Oktober 2008
GKI Batu Pk. 09.00 WIB

Dilayani oleh: Bpk. Nathan F. Marsela, M.Div.

Berita Anugerah:
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya.
Filipi 2:12-13

Bacaan:
Matius 21:-33-46

Dalam Kejadian 2:15 dapat ditafsirkan: pada dasarnya manusi adalah makhluk pekerja. Kerja menjadi hakikat hidup manusia.

Di dalam bacaan kita, disebutkan tentang tanaman anggur. Tanaman anggur selama 4 tahun pertama tidak menghasilkan apapun, baru pada tahun yang kelima, hasilnya dapat dituai. Para penggarap kebun anggur itu bekerja selama 4 tahun (dan mendapatkan upah) dan pada tahun kelima juga menikmati bagian dari hasil yang mereka tuai dari kebun anggur yang mereka kerjakan "...untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya." (ayat 34b)

Dari sini kita melihat, selama 4 tahun, para penggarap kebun anggur tersebut tentunya mendapat jaminan hidup (bisa disebut sebagai upah). Padahal hasil dari yang mereka kerjakan masih belum ada. Para pekerja ini mendapatkan kepercayaan dari tuan tanah mereka. Namun, apa yang terjadi? Berterimakasihkah mereka?

"...mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita." (ayat 38b)

Seperti itukah bentuk ungkapan terima kasih mereka? Ada keserakahan di sana. Meminta lebih dari yang hak mereka yang seharusnya.

Refleksi:
1. Kepercayaan yang Tuhan sudah berikan untuk kita, kasih karunia yang sudah dianugerahkan; kepastian keselamatan yang sudah kita terima, sudahkah kita pergunakan dengan sebaik-baiknya?
2. Sikap seperti apakah yang kita tunjukkan terhadap kepercayaan Tuhan? Keserakahankah? Kerakusankah?
3. Sudah seharusnyalah, kita mengerjakan yang menjadi bagian kita. Tidak mengambil alih bagian yang menjadi hak tuan tanah yang mempekerjakan kita. Kita hanyalah pekerja. Kita hanya pengelola.

Kiranya karunia yang Tuhan sudah berikan dan percayakan kepada kita sudah menghasilkan buah!

No comments: