Sunday, October 26, 2008

Iman yang Menjamah Yesus

Minggu, 19 Oktober 2008
Kebaktian Perjamuan Kudus
Pk. 09.00 WIB

Dilayani oleh: Pdt. Setyahadi

Ayat Pembuka:
Terpujilah Tuhan!
ari demi hari Ia menanggung bagi kita;
Allah adalah keselamatan kita.
-Mazmur 68:20-

Berita Anugerah:
Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita,
mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya,
karena engkau menaungi mereka;
dan karena Engkau akan bersukaria
orang-orang yang mengasihi nama-Mu.
Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN;
Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
-Mazmur 5:12-13-


Bacaan:
Kejadian 6:5-9
Mazmur 5:1-8
Filipi 4:11-16
Lukas 8:40-48

Dalam bacaan Injil, dikisahkan tentang seorang perempuan yang sudah 12 tahun mengalami pendarahan. Kondisi fisiknya yang mengalami pendarahan selama 12 tahun membuatnya lemah. Namun perempuan ini menghampiri Yesus (yang berada di tengah kerumunan orang) dan menjamahNya.

Bagaimana perempuan ini dalam kelemahan tubuhnya dapat melihat Yesus yang dikerumuni orang banyak dan bagaimana dia dapat menghampiri serta menjamah jubah Yesus, menjadi sebuah hal yang sulit dibayangkan. Bahkan, mungkin sulit dilakukan.

Yesus dicari untuk menyembuhkan.
Yesus dicari saat dibutuhkan.
Seringkali demikian pula kita berlaku dan bertingkah.

Bila sudah mendapatkan yang kita butuhkan, maka Yesus kita tinggalkan. Tidak lagi kita cari. Tidak lagi kita berkomunikasi denganNya. Hilang kontak.

Dalam Kejadian 6:9, Nuh adalah seorang yang bergaul dengan Allah. Pergaulan berarti ada hubungan dua arah, timbal balik secara terus-menerus dan tidak terputus.

Nah, bagaimana hubungan kita dengan Tuhan saat ini?

---
Tema kotbah kali ini cukup membuat dahi berkerut. Iman yang menjamah Yesus. Perlukah Yesus dijamah? Dan rasanya penggunaan kata aktif menjamah di situ kurang tepat. Yesus lah yang menjamah kita. Yesus yang memberi kita iman yang melahirkan kerinduan untuk senantiasa melekat padaNya. Bukan kita yang berinisiatif. Bukan kita yang aktif. Allah. Yesus Kristus. KasihNya yang sudah ditunjukkan kepada kita yang mendorong, memberi hikmat dan akhirnya menumbuhkan kerinduan dalam diri kita untuk memiliki pergaulan yang akrab dengan Tuhan. Memang kayaknya artinya sama saja, tapi tetep aja ngerasa ada sesuatu yang ngganjel kalo engga diungkapkan. Thanks for reading.

4 comments:

Anonymous said...

Mungkin kata "menyentuh" lbh tepat daripada "menjamah" kali ya Ki.

rikaindriani said...

to m:

yeah, rasae lebih "paaaassss"

Anonymous said...

Hihi itu aku. Baru nulis huruf pertama, dah kepejet trus langsung publish :)

rikaindriani said...

to momod:

iyo wes ngerti... sapa lagi sing manggil aku pake "Ki" di forum ini... huehehehe...