Tuesday, October 21, 2008

Waktu Kuliah Dulu...

Bagian yang jarang terlewatkan kalau kita bertemu dengan seorang teman atau kerabat yang "dulu" pernah menghabiskan waktu bersama dengan kita adalah: membicarakan masa lalu, mengenangnya kemudian menertawakannya -mungkin kadang menyesalinya.

Jumat dan Sabtu kemarin Christine & Davy ke Surabaya n nginep di rumah. Bareng Christine ada banyak pengalaman yang 'tak terlupakan' termasuk salah satunya yang horor dan menyeramkan! Hahaha. Ini ceritanya:

Kisah ini terjadi beberapa saat setelah P3KMABA (singkatan apa aku dah lupa hahaha yang inget cuman Pembinaan, P..., P..., K..., Mahasiswa Baru -hahahahahahaha). Waktu P3KMABA Christine dan aku satu kelompok. Dua orang dari Semarang yang bergereja sama di Semarang akhirnya dipertemukan dalam satu kelompok pembinaan. Kalau dulunya engga pernah kenal, sekarang jadi satu kelompok. Kelompok kita dibimbing Kak San (Agus Susanto) dan Koh Budi. Kita cukup akrab dengan kedua pembimbing kita itu. Terlebih lagi dengan Kak San, kos-kos an nya ada di depan kos-kos an kita hahahaha. Kos-kos an yang aneh. Di kota sebesar Surabaya, kos-kos an Kak San adalah satu-satunya yang tidak berpagar di sepanjang jalan Siwalankerto Timur I. Hahaha.

Nah, setelah P3KMABA selesai, Kak San berulang tahun. Waktu itu kita berdua merancangkan kejahatan... eh... bukan! Hahaha. Kita berdua merencakan memberi hadiah yang 'engga mutu' buat Kak San alias mau ngerjain. Rencananya gini: kita sebagai anak dekave n ngerasa musti kreatif (hahahaha), kita nyiapin sepasang sandal jepit dari kardus bekas (tempat air minum mineral). Kita potong, dibentuk jadi sandal, dikasi jepit dari tali rafia (rumput jepang -kalo engga salah). Jadilah sandal jepit. Di atasnya kita tulis ucapan selamat ultah buat Kak San. Lha kenapa sandal jepit? Yah, cari tahu sendiri ya, yang jelas ada latar belakangnya kenapa kita buat bentukan sandal jepit itu. Huehehe.

Supaya, Kak San makin 'kesulitan' menerima kadonya, kita berkreasi lagi mencari cara untuk mempersulit Kak San hahahahahahhahaha (tawa kejahatan). Akhirnya kita memutuskan untuk membuat sebuah peta harta karun. Kita akan menyembunyikan beberapa pesan di beberapa tempat. Masing-masing pesan musti ditemukan dalam urutan yang tepat untuk mengetahui petunjuk tempat pesan selanjutnya (kayak di filem2 itu lhooo). Dan kita memutuskan, tempat yang paling tepat untuk menyembunyikan pesan-pesan itu adalah di kampus UK Petra dan waktu yang paling tepat untuk menyembunyikan pesan itu adalah: malam hari! (tidak dilihat orang, resiko ketahuan Kak San sangat kecil). Bagi yang kuliah di UK Petra tau kan suasana kampus di malam hari?

Malam yang sudah kita rencanakan untuk melaksanakan 'kejahatan' kami tibalah. Urutan-urutannya aku agak lupa. Yang pasti ada salah satu pos yang kita pilih adalah di gedung W (tower)! lantai berapa juga lupa, kayaknya lantai 4. Nah, malam itu kita berdua jalan kaki menuju kolam jodoh dan menaiki tangga tower. Sinar bulan saat itu cukup terang. Di setiap lantai bisa kelihatan bayang-bayang pohon yang panjang di lantai, nambah-nambahin suasana mencekam! Huaaa! Masih belum nyampai lantai yang kita tuju, (masih di lantai 3 kayaknya) kita berdua terpaku. Tertegun. Kemudian mulai merinding ngeri. Di lantai ada bercak-bercak gelap! Apa itu???!!! Opo kui??!!!!! Wuah! Yang ada di otak cuman satu: itu darah! Ada pembunuhan! Ada yang terluka atau jangan-jangan malah ada mayat! (imajinasi yang makin liar). Akhirnya dengan kenekatan yang entah dateng dari mana, kita mendekati bercak-bercak gelap itu. Dan ternyata... bercak-bercak itu hanya daun-daun kering yang gugur. Fiuh! Walau setelah mengetahui fakta yang melegakan itu, kita berdua tetep aja masih agak ngeri. Maka setelah kita menyelesaikan 'misi' kita, segera beranjaklah kita dari sana! Ampun deh!

Sepi. Gelap. Engga ada orang. Engga ada suara. Malahan yang ada goyangan dan gemerisik daun-daun pohon. Ngeri deh. Cobain aja ke tower malem-malem kalo engga ada orang. Hahaha.

Akhir cerita, Kak San engga merasa 'ingin tahu' dan menelusuri setiap pesan yang kita tinggalkan. Mengecewakan emang, sudah mengalami malam mengerikan itu, Kak San engga antusias buat mencari. Boo-hoo. Akhinya, kado yang sudah kita siapkan kita berikan langsung. Tsk tsk tsk... pengalaman yang tak terlupakan.

8 comments:

Anonymous said...

Hahaha...serem ya. Senangnya nostalgia sama Xtine&Davy. Piye mrk kabare?

rikaindriani said...

to maudy:

Lots of things they've shared! Yang jelas aku ndak isa cerita di sini hehehe... bantuin doa aja, Mod. Davy & Xtine lagi ada pergumulan :)

Anonymous said...

Beres. Hope the best for them. Kamu dewe piye kabare?

rikaindriani said...

to maudy:

I'm fine n missing you ^^
Thanks :)

Wes ada update cerita, Mbel? Still survive?

Redita said...

ternyata jebule kak san iku mbencekno juga ya...hehe...wong dah disiapin surprise kok ya responnnya biasa hehehe...

ta surune baca postinganmu ini orang yang dikasi sandal jepit itu...hehe...

rikaindriani said...

to dita:

Hahaha... masa lalu, Dit. Sudah jadi kenangan terindah bareng Christine kok :p huehehehe. Entah sandale misih disimpen apa ndak tu... hahaha...

san said...

yang jelas sandal itu tidak pernah kubuang....tapi sekarang ntah kemana y, ato jangan2 kinyut kena banjir februari 08 lalu yg menerpa pasuruan..hehe...
by the way terharu lho aku sebagai kak san dibuatin sandal merk sanrio, keren tuh...salut....sori ya klo wkt itu kakak masih jaim (maklum sama maba kn mesti gitu..hehe).
bagaimana pendapat penulis?

rikaindriani said...

to san:

Hahahaha... masih disimpen rupanya? waahahahha... tersanjung lho, Kak ^^ kalo mau ntar dibuatin lagi wesss... mau? Huehehehe... merk e bukan Sanrio lagi we... San San Wa Wa... piye? piye?