Ide ini muncul pas nyuci beras kemaren pagi.
Waktu coba bersihin beras yang aku cuci, aku brusaha tekan sekeras mungkin sebutir beras.
Ternyata hasilnya ngga ada. Lantas aku teringat pada perkataan Yesus mengenai iman yang sebesar biji sesawi. Jadi penasaran wujud biji sesawi itu kayak apa n seberapa besar. Apakah sebesar butiran beras dalam genggamanku?
Yah, andaikata demikian, maka iman tidak perlu lebih besar dari biji sesawi, tidak perlu lebih besar dari sebutir beras maka sudah mampu memindahkan gunung.
Apa yang terjadi apabila ternyata lebih besar?
Bahaya yang aku sadari saat memencet butiran beras...
Bila iman tersebut lebih besar dari butiran beras bisa jadi makin rapuh.
Tidak sepadat dan sekuat sebutir beras yang kecil.
Bahaya kesombongan pun akan mengintip dan hadir.
Suatu hal yang terlalu besar daripada kebutuhan kita akan menghantar kita kepada kesombongan.
Saat kita berkata kepada diri kita, kita bukan orang yang sombong, itu pula saat di mana kita sudah sombong.
Bila Yesus berkata tentang sebiji sesawi lah iman yang sanggup memindahkan gunung, maka seberapa besar kita ingin memiliki iman?
Seberapa layakkah kita memindahkan gunung, karya ciptaanNya?
Dari sebutir beras aku belajar tentang kesombongan.
Syukur kepada Allah untuk kesempatan aku mencuci beras ^^
Friday, April 27, 2007
Belajar dari Nyuci Beras
Label:
God's words,
thoughts
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment