Beberapa waktu yang silam (kalau ada yang inget n pernah dapet sms ku yang nanyain ttg hal ini) aku bertanya-tanya. Kenapa di dunia ini ada yang namanya perbedaan waktu. Perbedaan tempat. Kenapa orang musti menempuh sebuah 'jarak' untuk bisa berpindah tempat?
Dan tampaknya waktu dan jarak inilah yang akhirnya membuat kita, manusia yang masih hidup di dunia ini mengalami yang namanya perjumpaan dan perpisahan. Sebuah perjumpaan tidak selamanya menyenangkan. Tidak selamanya medatangkan sukacita. Kadang malah menyebalkan! Demikian pula dengan sebuah perpisahan. Tak selamanya menyedihkan. Tapi walau demikian, selalu ada terselip rasa sedih di sana. Sekalipun hanya mendengar sebuah rencana yang belum juga terealisasi, sudah memunculkan perasaan sedih dan susah.
Tapi tampaknya sebuah perpisahan juga tak selamanya disebabkan oleh perbedaan jarak dan waktu. Komunikasi yang putus pun akan berakhir kepada perpisahan. Dan inilah yang semakin menyedihkan. Seolah kita masih hidup di dalam dunia yang sama. Seolah kita masih berada di kota yang sama. Menghirup udara yang sama buruknya polusinya. Berkendara di jalanan yang sama padatnya. Memandang langit yang sama. Bahkan, mungkin bersekutu di dalam gereja yang sama. Akan tetapi, kita sudah tidak pernah berkomunikasi. Perpisahan.
Sangat sangat menyedihkan. Mungkin penyebabnya hanya perkara yang sepele. Mungkin awalnya malah dari sebuah guyonan. Berawal dari canda namun berakhir dengan bencana. Konyol dan kekanak-kanakan.
Saling menyalahkan. Saling mendiamkan. Saling menghindar. Tak lagi saling sapa. Tak lagi saling tatap. Sigh. Parah oi! Kalau engga ada yang mendahului -dengan rendah hati- meminta maaf atau menyapa, mau sampai kapan? Sampai maut memisahkan? Wew! Kayaknya bukan pemikiran yang bagus.
Yang satu ngomong gini. Yang satunya ngomong gitu. Malah saling ngomongin. Akhirnya jadi gosip. Ngomongin orang laen. Bwah! Ikut-ikut kayak infotainment aja. Informasi yang menghibur. Hahahaha. Ngomongin orang laen kok dijadiin bahan hiburan. Tsk tsk tsk. Kok jadi ngelantur kayak gini sih...?
Well, kalau bisa "saling mendahuluilah kamu dalam bertegur sapa..." (kayaknya ada ayatnya ya... tapi lupa neh...) kalo ada yang tau isa kasi clue di bagian mana tuh. Dan kalau denger omongan yang engga bener ya dibenerin. Jangan diem2 aje! Kalau ada orang yang ngomong sesuatu yang engga jelas bener salahnya ya dicek dulu... jangan malah disebarluasin! Jangan adem ayem aje! Kalau sebuah perkataan sampai kepadamu, itu berarti ada sebuah "pesan" yang ingin disampaikan kepadamu. Dan sebuah "pesan" itu berarti pasti akan diikuti sebuah "follow up" yang musti dilakukan atau dikerjakan. Entah itu menyangkut hidupmu sendiri, atau hidup dengan sesamamu. Cobalah untuk lebih peka! Jangan diem2 aje!
Wednesday, March 26, 2008
Jangan diem2 aje!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Iyah tapi ada juga model lain perpisahan hehe.. dimana perpisahan terjadi karena kesibukan masing-masing. Even pun masih sama2 satu komunitas. Aneh ya.. but memang sumtime kita nda bisa dikomunitaskan dalam 1 kotak yang sama terlalu lama .. bosen. hehehe Or its me ya? hahaha ga tau deh.. gimana menurutmu?
to cc: yea, tergantung pada orang nya juga sih. Mungkin ada "jenis" yang emang musti berpindah-pindah malah makin bisa makin bertumbuh dan berkembang serta membangun sebuah komunitas yang baru. Tapi juga ada "jenis" orang yang merasa bisa makin bertumbuh dan berkembang membangun dan memperbaiki sebuah komunitas yang sama.
Ndak tau lagi deh kalo ada opini yang laen ^^
Cuman ya kadang ndak "terima" ae kok kita sering ketemu tapi ngerasa ada "gap", ada "jurang" yang tak dapat disebrangi... hihihihihi...
Post a Comment