Thursday, August 30, 2007

Falling in Love is a Two-way Thing

Bener ya?
Jatuh cinta adalah hal yang bertimbal balik.

Terinspirasi dari comment nya si martha neh. Huehehe.
Mungkin yang dimaksud di sini bukan masalah falling nya yah.
Lebih ke arah masalah cinta nya.

Cinta termasuk dalam komunikasi dua arah.
Gitu kira-kira... is it okay to say it in this way?

Lantas, apakah mengasihi/mencintai yang demikian adalah cinta yang sejati?
TRUE LOVE...
Bukankah cinta sejati adalah mengasihi tanpa mengharapkan pamrih?
Tidak mengharapkan balasan apapun, termasuk tidak mengarapkan untuk dikasihi balik.

Pasti sulit sekali yah.
Barusan ngobrol sama temen tentang hal ini, dia juga berpendapat sama.
Hampir tidak mungkin malah. Kesimpulannya, bukan manusia biasa yang bisa mengasihi dengan segitunya. Kalau ada manusia yang demikian, musti di atas kepalanya ada lingkaran yang bersinar itu... hihihi kayak gambaran malaikat gitu... hehehe.

Dan kalau kita sudah dimampukan untuk mengasihi dengan cara demikian, pastilah kita tidak akan pernah lagi merasakan kekecewaan. Karena dengan mengasihi tanpa pamrih, maka kita tak akan mengharapkan apa pun, kan? Jadi tidak akan ada harapan yang kandas.

Yah, walau tampak sangat sulit -bahkan mustahil- tetap saja kita bisa mengusahakannya.
Mengasihi dengan kasih sejati.

Yesus Kristus memberikan teladan yang sangat luar biasa.
Silakan membaca ulang biografi hidupNya yang menakjubkan.

Selamat dimampukan untuk mengasihi dengan CINTA SEJATI seturut teladan Kristus!

2 comments:

Redita said...

Cinta yang sejati adalah cinta agape yang tidak pernah mengharapkan sesuatu tapi mengasihi dengan segenap hati dan pikiran. Yang dapat melakukannya di dunia dengan sempurna adalah Tuhan Yesus ketika Dia turun ke dunia. Dia yang adalah Allah yang Maha Sempurna dan Maha Kasih, sedemikian besar kasihNya pada kita sehingga mati di kayu salib untuk manusia yang berdosa ga karu-karuan...

Kita bisa mengasihi orang lain tanpa mengharapkan balasan ketika kita mengingat Tuhan Yesus yang sudah terlebih dulu memberikan berkat sedemikian besar buat kita.

*cukup dit...cukup...ini cuma comment...bukan blogmu hehehe^^*

Unknown said...

uh uh uh, yak amplop sis *shaking head*... you mix up between godly holy divine God-to-human love and earthly wordly mortal human-to-human love. how come? kata tukul: nggak metching gitu loh... haha...

dulu banget pernah denger khotbah minggu tentang hal ini. kesimpulannya? kasih agape cuma punya Tuhan, sia-sia manusia berusaha melakukannya.
let me give you an example: i do believe that JC (read: Jesus Christ) is loving me so much that He gives His life to me.
can you follow His way? can you love me that much so that you are willing to give your life to me? haha.. *oh dear... sarcasm mode on, take it light*
if you say yes, then you can be my God! seriously, because you can do the same as my God do.

so bagaimana Tuhan menyuruh manusia untuk mengasihi? check this out:
"Markus 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
look at the the second law, Tuhan tidak bilang: "Kasihilah sesamamu manusia seperti Tuhan mengasihi dirimu/manusia" *absolutely you will fail!*, tapi cukup "... seperti kamu mengasihi dirimu sendiri". praktisnya neh, kalo kita tidak ingin disakiti, jangan menyakiti, kalo kita tidak ingin tidak dihargai, jangan tidak menghargai. correct, huh?

lho kok jadi ngomongin kasih Tuhan? on the previous posting, you purely talked about inter-human relationship, no talk about God at all there. but surprisingly, all of a sudden you talked about God and His unparalledled love on this posting. what the...? *well, i found a subtle relationship though, you did talk about JC (read: Jackie Chan) on the previous posting... hahaha*

well i know that you, dita, and all of people behind you *lho memangnya you boss mafia sis? haha* won't be satisfied with my argument, but to prevent Holy War III, i think we should close this case... hehe...
change the topic pleaassseeeeeeeee.