Monday, July 28, 2008

Teratur vs Rutin

Alarm bunyi. Dimatiin. Bobok lagi beberapa menit (kalo engga kebablas). Jam 6 bangun. Masak aer buat mandi. Masak nasi. Renungan pagi. Jalan-jalan. Siapin sarapan. Kalo hari Minggu, mandi, siap-siap kebaktian di GKI Kutisari. Diulang terus tiap pagi. Keteraturan atau rutinitas?

Setiap pulang rumah, kalo udah malem, kunci pintu, kunci nya dibiarin nempel di lubang kunci. Beres2 rumah. Nyuci piring. Ngerendem tempat nasi. Beresin lauk (kalo ada yang engga habis). Masukin ke lemari es. Keteraturan atau rutinitas?

Tiap hari Senin pagi, masukin baju2 kotor ke semin cuci. Nyuci, trus njemuri. Hari Kamis nyci sesi kedua (jemuran engga cukup, lagian mesinnya udah overload -engga cukup). Hari Minggu siang, nyetrika. Keteraturan atau rutinitas?

Yang mana yang benar? Teratur atau rutin? Yang mana yang lebih baik?

Teratur. Makan teratur. Jam makan yang teratur. Pasokan gizi yang lengkap dan teratur. Baikkah? Baik, tentu saja! Perlu dilakukan secara rutin? Semestinya demikian!

Teratur. Menyikat gigi secara teratur. Minimal 2 kali sehari. Periksa gigi rutin minimal 6 bulan sekali. Nah, teratur atau rutin?

Keteraturan akan mengarah ke sebuah rutinitas.
Segala sesuatu yang diatur tentunya akan membawa dampak yang baik -diharapkan demikian, kalau engga menghasilkan sesuatu yang baik, kenapa musti repot-repot membuat pengaturan?

Sesuatu yang diatur. Sesuatu yang diulang. Lama kelamaan akan menjadi rutinitas. Menimbulkan kebosanan? Mengulang makan di tempat yang sama terus: bosan. Mengulang makan jenis makanan yang sama terus: bosan. Mengulang mengatakan hal yang sama terus: bosan. Mengulang menasihati orang yang sama terus: bosan.

Akibat dari bosan? Berhenti melakukan hal yang sama. Jenuh. Ingin mencoba hal yang berbeda. Mencoba hal yang baru. Keluar dari keteraturan. Namun, pada akhirnya juga akan terjadi lagi hal yang sama.

Dari keteraturan. Bosan. Jenuh. Mencoba hal-hal yang baru. Hal yang baru lama kelamaan akan menjadi hal yang lama juga. Kembali kepada keteraturan. Rutinitas lagi! Bosan lagi! Jenuh lagi! Mencoba hal yang baru lagi. Rutinitas lagi! Bosan lagi! Jenuh lagi! Engga ada habisnya.

Jadi, apa yang harus kita lakukan supaya tidak terjebak dalam rutinitas? Supaya tidak terjerumus dalam kebosanan dan kejenuhan?

Mengubah cara berpikir kita. Memaknai setiap pekerjaan yang kita lakukan dengan hal-hal yang idealis. Menikmati rutinitas yang kita lalui dengan penuh rasa syukur.

Alarm bunyi. Bersyukur buat pendengaran yang masih tajam.
Bangun dari tempat tidur. Bersyukur buat kaki yang masih kuat menyangga tubuh kita.
Masak aer. Bersyukur buat kompor n gas yang masih bisa kita pakai.
Mandi. Bersyukur buat aer bersih yang masih mudah didapatkan.
Mengupil. Bersyukur buat filter kotoran yang masih berfungsi dengan baek.

Makan. Supaya tubuh kita tetap mendapatkan gizi yang diperlukan.
Jalan-jalan. Supaya tetep sehat, olah raga teratur. N supaya masa tua nanti masih tetep sehat n bisa menimang cucu buyut cicit dengan perkasa. Hihihihi.
Sikat gigi. Supaya gigi engga berlubang n bisa tetep makan makanan keras sampe tua. Hahaha.

Yah, sebagian besar, semuanya demi mendapatkan masa depan yang lebih baek. Tentunya kita semua mau menikmati masa depan dengan nyaman, kan? Dan tentunya harapan2 yang baek lah yang akan terus memacu kita untuk bisa menjalani rutinitas dengan tetap semangat! Dan melakukan berbagai macam pengaturan dan perencanaan dengan lebih cermat, tentunya!

No comments: